Tanggapi Pernyataan Dwelling Time, Menhub Sebut Dirut Pelindo II Bodoh


Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengikuti rapat kerja gabungan Komisi V DPR dengan tiga kementerian dan mitra kerja di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (24/6). (Foto: Antara)
MerahPutih Bisnis - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menanggapi secara tegas tudingan Dirut PT Pelindo II RJ Lino ihwal proses (waktu tunggu di pelabuhan) dwelling time.
“Yah itu omongan orang bodoh saja,” ujarnya dengan nada ketus di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/6).
Mantan Dirut PT Kereta Api itu menjelaskan, bahwa dwelling time merupakan ukuran waktu yang dibutuhkan kontainer impor sejak kontainer dibongkar dari kapal (bething) hingga keluar dari kawasan pelabuhan (get out). Dengan demikian, ada dua faktor terkait waktu tunggu tersebut, yakni pengguna jasa dari pelabuhan dan penyedia jasa.
“Jadi ke dua-duanya ini yang harus bekerjasama agar dwelling time ini kalau mau turun yah turun,” sambungnya.
Lebih lanjut Jonan menyatakan, dirinya mengaku heran atas kerugian Rp780 triliun akibat ketidakefisienan di dalam aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti diketahui, kerugian ini dicatatkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Saya sendiri juga heran itu angka darimana besar sekali. Wong GDP saja Rp10.000 triliun. Masa ruginya sampai segitu?” katanya penuh tanya.
Sebelumnya, RJ Lino menuding delapan kementerian terkait sebagai penyebab lamanya dwelling time. Kementerian yang dimaksud ialah Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Lingkungan Hidup. (rfd)
Baca Juga:
Bangun 24 Pelabuhan Gandeng Tiongkok, Pengamat Kritik Jokowi
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Solo Masuk Daftar 10 Kota dengan Biaya Transportasi Termahal, Dishub Beri Respons

Legislator PKB Minta Pemerintah Penuhi Tuntutan Driver Ojol

Proses Pendinginan, Bangkai Kapal Barcelona Terapung di Laut Dikawal Patroli PLP Bitung

Kemenhub: Seluruh Korban Selamat dan Meninggal Kapal Barcelona Sudah Ditemukan

Penerbangan Citilink dan Batik Air dari Halim Dikurangi, Sebagian Dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta

Ingat! Penerbangan Batik Air dan Citilink Pindah Bandara per 1 Agustus, Jangan Sampai Salah

Satgas Khusus Dibentuk Untuk Berantas Layangan Perusak Penerbangan di Soekarno-Hatta

Manifest KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Tak Valid, Pengawasan Kemenhub Dipertanyakan

KMP Tunu Pratama Jaya Terakhir Dicek Sebulan Sebelum Tenggelam, Menhub Pastikan Hasilnya Laik

Kemenhub Perintahkan Optimalkan Golden Time Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya
