Survei: 4 Persen Warga Indonesia Dukung ISIS
ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer
MerahPutih Peristiwa - Serangan di Paris membuat nama ISIS kian menyeruak. Serangan ini menyebabkan Paris melancarkan serangan udaranya di Suriah, basis ISIS paling utama di dunia.
Warga dunia akhirnya memiliki pandangannya sendiri terhadap kelompok militan tersebut. Sebuah survei dari The Pew Reasearch Center memperlihatkan sikap dunia dalam memandang ISIS. Berikut grafiknya.

pewresearch.org
Sejumlah negara Islam di dunia ternyata banyak yang tidak mendukung ISIS. Seperti halnya Lebanon atau Yordania, mereka adalah negara basis Islam yang mayoritas masyarakatnya tidak mendukung ISIS.
Namun dari sekian negara, Indonesia juga termasuk di dalamnya. Indonesia memiliki empat persen dari sejumlah sejumlah sampel yang mendukung ISIS.
Kemudian ada Nigeria dengan 14 persen pendukung ISIS. Bahkan negara tetangga seperti Malaysia juga memiliki 11 persen pendukung ISIS.
BACA JUGA:
- Putin: Memaafkan Teroris Itu Urusan Tuhan, Tapi Mengirim Mereka ke Tuhan Adalah Tugas Saya
- Sosok Pelaku Teror Paris di Mata Sahabatnya
- Islamophobia Merebak, Pria Muslim di Paris Buat Pesan Mengharukan
- Obama Sindir Politisi yang Tolak Pengungsi Muslim
- Takut, Amerika Serikat Kini Tolak Pengungsi Suriah
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror
Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS
Densus Temukan Simbol ISIS di Rumah Salah Satu Pengancam Paus Fransiskus
2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jakbar Sudah Siapkan Bahan Peledak
Terdeteksi Kibarkan Bendera ISIS di Medsos, 2 Terduga Teroris Dicokok di Jakbar
Teroris Remaja Malang Baiat Online ke ISIS Lewat Aplikasi Medsos
Remaja Terduga Teroris Malang Rajin Menabung Buat Beli Bahan Peledak
Pemerintah Indonesia Kutuk Serang Teror di Rusia saat Ramadan