Putin: Memaafkan Teroris Itu Urusan Tuhan, Tapi Mengirim Mereka ke Tuhan Adalah Tugas Saya

Ana AmaliaAna Amalia - Kamis, 19 November 2015
Putin: Memaafkan Teroris Itu Urusan Tuhan, Tapi Mengirim Mereka ke Tuhan Adalah Tugas Saya

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Putra Mahkota Abu Dhabi (ANTARA FOTO/REUTERS)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Internasional - Persoalan aksi terorisme di berbagai negara menjadi pusat perhatian dunia saat ini, terutama usai aksi penembakan dan pemboman brutal di Paris, Prancis, Jumat (13/11). Hal ini tak lepas dari perhatian Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Seperti yang dilansir usnews.com, Rabu (18/11) Putin membuat retorika yang cukup menjadi perhatian dunia perihal aksi terorisme tersebut.

Seorang pembawa acara Russia Today berkicau di akun Twitter miliknya mengenai retorika Putin.

"Memaafkan atau tidak mereka (teroris) itu urusan Tuhan, tetapi mengirim mereka ke Tuhan itu tugas saya," ungkapnya.

Hal ini menjadi bahan perbincangan dan jadi trending topic di Twitter. Para netizen banyak meluapkan komentar pro dan kontra perihal retorika Putin tersebut.

"Not that I like Putin but: Obama has and will take credit for what this true leader has done!," tulis netizen.

"Forgiving the terrorists is up to God, but sending them to see God is my duty." -Vladimir Putin," juga tulis netizen.

Seperti diketahui, Rusia di bawah kekuasaan Putin memang sangat memerangi ISIS, bahkan beberapa kali pasukan Rusia menurunkan pasukannya di Suriah untuk membantu Presiden Suriah, Bashar al Assad untuk memerangi para pemberontak dan ISIS.

"Kami tahu apa yang terjadi di Timur Tengah saat ini, bagaimana ISIS menuai kebencian dan mendiskreditkan Islam. Islam adalah agama yang sangat besar, dan ISIS menggunakannya sebagai alasan untuk membunuh dan menuai kebencian, tentu ideologi ISIS tak sama dengan nilai-nilai Islam," ungkap Putin saat meresmikan masjid di Moskwa, Rabu (23/9) lalu.

BACA JUGA:

  1. Ahmed Mohamed akan Pergi Haji Sebelum bertemu Obama
  2. Pengentasan Cyber Crime, Tiongkok Janji akan Bersahabat dengan AS
  3. Dibanjiri Gelandangan, Los Angeles Serukan Keadaan Darurat
  4. Hillary Clinton: Orang Islam Bisa Jadi Presiden AS
  5. Calon Presiden AS: Islam Tak Sesuai dengan UU Amerika

 

#Konflik Suriah #ISIS #Teroris #Rusia #Vladimir Putin
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Dunia
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Sejumlah laporan media menyebut Rusia mungkin akan menukar wilayah tersebut untuk mendapatkan kendali penuh atas empat wilayah yang diklaim.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Bagikan