Telegram Tahu Layanannya Digunakan ISIS Sebelum Serangan Paris

Fadhli Fadhli - Sabtu, 21 November 2015
Telegram Tahu Layanannya Digunakan ISIS Sebelum Serangan Paris

Pavel Durov, pendiri Telegram. (Foto: TechCrunch)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Teknologi - Telegram mengumumkan pada Rabu (18/11) bahwa mereka sudah blokir 78 saluran ISIS terkait serangan teror di Paris dan Beirut. Namun ternyata Telegram sudah tahu layanannya digunakan ISIS sebelum serangan Paris terjadi.

Pada bulan September , di acara TechCrunch Dispurt, Pavel Durov selaku pendiri Telegram mengakui bahwa layanannya telah digunakan ISIS, seperti yang dikatakan The Washington Post.

“Saya tidak berpikir kita harus benar-benar mengambil bagian dalam kegiatan ini,” ucap Durov. “Saya tidak berpikir kita juga bersalah atau merasa bersalah tentang hal ini.”

Dalam pernyataannya selama tanya jawab di acara tersebut, Durov sebenarnya menyatakan perasaannya bahwa sebenarnya Durov tidak ingin teknologinya digunakan teroris untuk membunuh ratusan orang.

Komentar Durov selama acara juga tidak menunjukan bahwa dirinya mendukung ISIS. Meski begitu, pernyataannya pada acara TechCrunch Dispurt bertentangan dengan komentarnya pada Rabu lalu, yang terkesan baru mengetahui layanannya digunakan ISIS.

 

BACA JUGA:

  1. Beli Helikopter, Presiden Jokowi Dibully Lewat Tagar #PapaMintaHelikopter
  2. Diakusisi Ooredoo, Indosat Tuai Kritik Pedas
  3. Samsung akan Garap Ponsel Murah Berfitur Premium
  4. Durex: Emoji Kondom Bisa Tingkatkan Seks Aman
  5. Setelah #PapaMintaHelikopter, Presiden Jokowi Dihujat Lewat #IndonesiaDaruratNalar
#ISIS #Telegram #Serangan Teroris Di Paris
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Dunia
Bos Telegram Pavel Durov Kukuh Menyangkal Tuduhan Kriminal, Menyebutnya Hal Absurd
Durov menghadapi tuduhan pidana di Prancis, tempat ia ditangkap tahun lalu.
Dwi Astarini - Jumat, 20 Juni 2025
Bos Telegram Pavel Durov Kukuh Menyangkal Tuduhan Kriminal, Menyebutnya Hal Absurd
Lifestyle
Bos Telegram Rencanakan Wariskan Harta ke Lebih daripada 100 Anaknya
Bayi-bayi itu tersebar di 12 negara.
Dwi Astarini - Jumat, 20 Juni 2025
 Bos Telegram Rencanakan Wariskan Harta ke Lebih daripada 100 Anaknya
Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror
Pria bernama Muammar (18) yang ditangkap saat membeli air galon isi ulang, diduga aktif menyebarkan propaganda dan ajakan aksi teror melalui media sosial.
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror
Lifestyle
Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon
Jika Anda kehilangan akses ke nomor telepon yang terdaftar di akun Telegram, jangan khawatir. Ada beberapa cara yang dapat Anda coba untuk mendapatkan kembali akun Telegram lama Anda tanpa harus menggunakan nomor telepon atau kode verifikasi SMS.
ImanK - Rabu, 09 April 2025
Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon
Indonesia
Pendiri Telegram Pavel Durov Diizinkan Keluar dari Prancis, Proses Hukum Tetap Jalan
Miliarder teknologi ini ditangkap pada Agustus 2024, setelah dituduh gagal untuk memoderasi aplikasinya dengan benar untuk mengurangi kriminalitas. Durov membantah tuduhan tidak bekerja sama dengan penegak hukum terkait perdagan.
Dwi Astarini - Selasa, 18 Maret 2025
 Pendiri Telegram Pavel Durov Diizinkan Keluar dari Prancis, Proses Hukum Tetap Jalan
Dunia
Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
Denda dijatuhkan karena mereka melewatkan tenggat untuk mengungkap bagaimana platform tersebut menangani konten teroris dan pelecehan seksual terhadap anak.
Dwi Astarini - Selasa, 25 Februari 2025
Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
Indonesia
Pratik Jual-Beli Pornografi Anak di Telegram Terbongkar, Langganan 3 Bulan Cuma Bayar Rp 15 Ribu
Aksi kejahatan RYS (29) memperjualbelikan ribuan konten pornografi anak melalui aplikasi pesan Telegram berhasil dibongkar.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Januari 2025
Pratik Jual-Beli Pornografi Anak di Telegram Terbongkar, Langganan 3 Bulan Cuma Bayar Rp 15 Ribu
Dunia
Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS
Kepolisian Las Vegas menegaskan ledakan Tesla Cybertruck di dekat Trump International Hotel tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS).
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Januari 2025
Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS
Indonesia
Waspadai 2 Grup Telegram Sarang Pelaku Pornografi Anak Ini
Ada dua grup telegram yang menawarkan ratusan video porno, yakni Meguru Sensei dan Acilsunda
Wisnu Cipto - Kamis, 14 November 2024
Waspadai 2 Grup Telegram Sarang Pelaku Pornografi Anak Ini
Bagikan