Setahun Jokowi-JK, Bubarkan Petral Hingga Beroperasinya TPPI


Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) memberikan keterangan pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/3). (Foto Antara/Widodo S. Jusuf)
MerahPutih Bisnis - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengukir sejarah di sektor energi di bawah pemerintahan Jokowi-JK. Kementerian ESDM mengambil keputusan fundamental di bidang energi dengan membubarkan Pertamina Energy Trade Ltd (Petral) sampai beroperasinya kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur.
"Tidak pernah dalam sejarah pengolahan energi bisa mengambil keputusan fundamental di bidang energi," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di DPR, Jakarta, Senin (19/10).
Sudirman melanjutkan Kementerian ESDM telah melakukan banyak hal dalam satu tahun pemerintahan Jokowi-JK.
"Membenahi rantai suplai BBM dan minyak mentah dengan membubarkan Petral dan mengaktifkan kembali Integrated Supply Chain (ISC)," jelas Sudirman.
Dengan bubarnya Petral, pemerintah menghapuskan mafia minyak yang selama ini menguasai sektor minyak dan BBM nasional. Pertamina menghemat Rp250 miliar per hari.
Transaksi (impor minyak) yang beredar tiap hari sebesar US$150 juta atau setara Rp1,7 triliun per hari. Setelah Petral bubar, Pertamina menghemat US$22 juta (setara Rp250 miliar).
"Kita menata sektor ini supaya praktik-praktik kotor yang dilakukan di masa lalu bisa dihilangkan," ujarnya.
Prestasi lainnya, mengaktifkan kembali kilang TPPI yang sudah bertahun-tahun tertunda penyelesaiannya.
"Dengan beroperasinya kilang TPPI mampu mengurangi impor BBM secara signifikan," ujar Sudirman.
Saat ini fokus kementerian ESDM adalah mengawal mega proyek pembangkit listrik sebesar 35.000 MW. Proyek senilai US$17,8 miliar ini jika selesai dalam lima tahun mendatang akan mampu mengatasi masalah krisis listrik yang terjadi di beberapa daerah sekarang.
Sudirman mengatakan dampak upaya pembenahan itu tidak langsung terasa saat ini. Tapi, untuk jangka panjang. "Memang belum sekarang tapi dalam jangka panjang besar sekali dampaknya," katanya.
Selain itu, kata Sudirman, masih ada pekerjaan yang belum selesai, seperti program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Menurutnya, tugas itu menjadi tantangan bagi kementerian ESDM.
"Itu tantangan kita ke depan. Kita akan terus berusaha menyelesaikan," katanya lagi. (rfd)
BACA JUGA:
- DPR Setuju Petral Dibubarkan
- Terkait Pembubaran Petral, Faisal Basri: Lebih Baik Pak SBY Diam Saja
- Kasus PT TPPI, Polisi Bakal Panggil Wapres JK sebagai Saksi?
- Pemerintah Diminta Hindari Kerugian dalam Proyek Listrik 35.000 MW
- Presiden Jokowi Tidak Akan Revisi Pembangunan Listrik 35.000 MW
Bagikan
Berita Terkait
Ajukan Praperadilan, MAKI Desak KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Petral dan SKK Migas

Sudirman Said Cerita soal Pengalaman Tes Tertulis Capim KPK
Daftar Capim KPK, Sudirman Said Singgung soal Membayar 'Utang' kepada Rakyat

Mantan Tim Sukses Anies Didorong Maju Capim KPK

Sudirman Said Dukung Sohibul Iman Jadi Cagub Jakarta

Nama Sudirman Said Masuk Radar Cagub DKI NasDem

Sudirman Said Jajaki Lima Parpol untuk Maju di Pilgub Jakarta

Gagal Penuhi Syarat KTP, Kubu Sudirman Said Kritik Situs Silon KPU Sulit Diakses

Gugur Jadi Cagub Jakarta via Jalur Independen, Ini Reaksi Sudirman Said

Sudirman Said Ingin Anies Baswedan Jadi Tim Suksesnya di Pilkada DKI
