Serangan ISIS, Presiden Prancis Minta Pihak Keamanan Bersiaga
Presiden Prancis Francois Hollande. (CNN)
MerahPutih Internasional - Serangan sporadis yang dilakukan ISIS di Tunisia, Kuwait, dan Prancis membuat para petinggi negara di dunia bersiaga.
Aksi peledakan dan penemuan potongan kepala di pabrik Prancis juga membuat geger pemerintah setempat.
Menanggapi hal ini, Presiden Prancis Francois Hollande akhirnya meminta pihak keamanan di negaranya memperketat keamanaan dalam tiga hari ke depan.
"Kami tidak meragukan lagi bahwa ini adalah tindakan teroris," ujar Francois Hollande seperti dilansir CNN.
Hollande juga mengungkapkan bahwa kejadian ini membuka luka lama warga Prancis terkait serangan di Charlie Hebdo yang menewaskan 17 orang pada Januari lalu.
"Kami masih ingat apa yang terjadi sebelumnya di negara kami. Begitu banyak emosi di sini," ujarnya.
BACA JUGA:
Gorila Terancam Punah Karena Virus Ebola
Referendum Irlandia untuk Legalkan Pernikahan Kaum Homoseksual
Amerika Serikat Termasuk Negara Berbahaya di Dunia
Serangan Udara Koalisi Arab Saudi Hantam Konvoi Warga Sipil di Yaman
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Museum Louvre Kemalingan, Sistem Keamanan Dipertanyakan
Museum Louvre Dibuka kembali, Ruang Apollo Tetap Tertutup
Museum Louvre Kemalingan, Jaksa Sebut Pencuri Bawa Perhiasan Senilai Rp 1,54 Triliun
Louvre Kemalingan, Direktur Museum Ungkap tak Ada kamera Pengawas yang Merekam Aksi Pencurian
Dipenjara 5 Tahun, Nicolas Sarkozy Jadi Eks Presiden Prancis Pertama Masuk Bui
Ditunjuk kembali Jadi Perdana Menteri Prancis, Sebastien Lecornu Harus Gercep Tangani Politik dan Ekonomi
Sebastien Lecornu Kembali ke Kursi Perdana Menteri Prancis, hanya 4 Hari setelah Mengundurkan Diri
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
PM Prancis Mundur, Oposisi Desak Presiden Macron Bubarkan Parlemen