Seminggu ke Depan, Sumatera dan Kalimantan Diguyur Hujan


Pengendara Sepeda Motor Melintasi Jalan Ketika Kabut Asap Pekat Menyelimuti Kota ANTARA FOTO/Rony Muharrman/aww/15.
Merahputih Peristiwa - Upaya untuk menurunkan hujan agar berkurangnya dampak kebakaran hutan dan lahan yakni kabut asap menunjukan hasil signifikan. Hujan buatan dengan menebarkan garam ke dalam awan-awan potensial, berhasil menjatuhkan hujan.
"Kombinasi antara hujan buatan dan hujan alami banyak yang turun. Hujan mulai turun di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan pada Selasa (27 Oktober) dan hari ini," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (28/10).
Sutopo mengatakan, masyarakat menyambut suka cita dan mengucapkan puji syukur, setelah 2 bulan lebih menghirup asap.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mempredisksi, wilayah kebakaran hutan dan lahan akan diguyur hujan seminggu kedepan. Awan tersedia cukup banyak sehingga hujan buatan akan diintensifkan.
Sutopo menjelaskan, BNPB mencatat hujan turun dengan intensitas ringan hingga lebat terjadi di Sumatera dan Kalimantan sejak Selasa kemarin hingga hari.
Hujan di Provinsi Riau antara lain mengguyur Pelalawan, Kampar, Rokan Hulu, Siak, Tembilahan, dan Dumai. Provinsi Jambi mengguyur Kota Jambi, Kuala Tungkal, Berbak, Telanai, dan Tanjung Jabung Timur.
Sedangkan untuk wilayah Kalimantan Selatan hujan terjadi di Tanah Bumbu, Banjar, dan Kotabaru. Di Kalimantan Tengah terjadi hujan mengguyur Palangkaraya dan Kalimantan Timur terjadi di Samarinda dan Berau.
"Hujan menyebabkan kepekatan asap berkurang, udara segar, dan jarak pandang menjauh. Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua pada 28 Oktober 2015 pukul 16.00 WIB, hotspot di Sumatera 9 titik (Lampung 3, Sumsel 6), sedangkan di Kalimantan 282 titik (Kalteng 169, Kaltim 86, Kalsel 27)," papar Sutopo.
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara

Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius

Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta

Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris

Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat

Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern

Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik

Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar

Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia

Puan Maharani Ungkap Korban Karhutla Bukan Cuma Lingkungan, tapi Anak-anak
