Sektor Manufaktur Proyeksi Investasi Terbesar 2016
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani (kiri) di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (25/8). (Foto Antara/Reno Esnir)
MerahPutih Keuangan - Investasi di sektor manufaktur dan industri diproyeksikan sebesar 43% pada tahun 2016 dari kinerja realisasi investasi tahun 2015. Proyeksi tersebut didasarkan komposisi realisasi investasi periode Januari-September 2015, di mana realisasi sektor manufaktur mencapai Rp172 triliun atau setara dengan 43%. Realisasi sektor tersebut lebih besar dibandingkan dengan dua sektor lainnya yakni sektor primer yang terkait dengan kegiatan ekstraktif atau bahan mentah sebesar Rp72 triliun atau 18% dan sektor tersier yang mencakup bidang usaha jasa, konstruksi dan infrastruktur sebesar Rp155,9 triliun atau 39%.
Kepala Badan Koordinasi Penanamana Modal Franky Sibarani mengatakan bahwa porsi sektor manufaktur yang cukup besar ini patut disyukuri karena mengindikasikan masih tumbuhnya sektor manufaktur.
“Kami akan menempatkan sektor manufaktur sebagai prioritas investasi di tahun 2016, untuk mendukung terciptanya industrialisasi. Berkembangnya sektor manufaktur juga akan mendorong berkembangnya sektor lainnya, khususnya infrastruktur dan jasa,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada pers yang diterima merahputih.com, Selasa (22/12).
Franky menambahkan, selain manufaktur pihaknya akan mendorong investasi industri di sub sektor orientasi ekspor, substitusi impor dan padat karya.
“Selain tiga sub sektor tersebut, BKPM juga akan memfasilitasi realisasi investasi sektor hilirisasi sumber daya alam,” jelasnya.
Menurut Franky, bila mengacu pada pencapaian realisasi investasi 2014, kontribusi sektor manufaktur mencapai Rp199,1 triliun atau setara dengan 42,99%, sektor primer atau ekstraktif mencapai Rp91,7 triliun atau setara dengan 19,81%, dan sektor tersier termasuk jasa, konstruksi dan infrastruktur sebesar Rp 172,3 triliun atau setara dengan 37,20%.
"Kami menyampaikan optimismenya kinerja investasi tahun ini akan melampaui target yang dicanangkan untuk tahun ini sebesar Rp519 triliun. Hal ini didasarkan dengan proyeksi capaian kinerja tahun ini yang dikalkulasi di angka Rp540-545 triliun. Sebelumnya, di tahun 2014, pencapaian realisasi investasi tercatat mencapai angka Rp463,1 triliun," tuturnya.
Realisasi investasi Januari-September 2015 mencapai Rp400 triliun, meningkat 16,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp342 triliun. Realisasi investasi tersebut sudah mencapai 77% dari target realisasi investasi tahun 2015 Rp519,5 triliun. Dari realisasi investasi Januari-September tersebut, penanaman modal dalam negeri meningkat 16,4% sebesar Rp133,2 triliun diibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara realisasi investasi penanaman modal asing naik 16,9% sebesar Rp266,8 triliun. Dari sisi tenaga kerja, realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1.059.734 orang, naik 10,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2014, sebesar 960.336 orang. (abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Ford Kembali Bangun Pabrik di Indonesia, Belum Akan Masuk ke Mobil Listrik
Bali Bakal Kendalikan Investor Asing, Rental Kendaraan dan Villa Bakal Ditertibkan
Soroti Rencana Investasi Danantara, Legislator PKB Ingatkan Nasib Peternak Broiler yang Gulung Tikar
Danantara Rencana Investasi Rp 20 T untuk Peternakan Ayam, DPR Minta Pengkajian Mendalam
Toyota Bakal Gelontorkan Rp 1,6 Trilun di Proyek Hilirisasi Timah dan Tembaga
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025