Dipicu Data Manufaktur dan Badai, Harga Minyak Dunia Turun


Eksplorasi Minyak (Foto capture africa-otherise.com)
MerahPutih Bisnis-Harga minyak mentah kembali anjlok di bawah US$45 per barel pada perdagangan Kamis atau Jumat (2/10) WIB. Penurunan disebabkan data manufaktur dan badai Joaquin.
Dikutip dari AFP, harga patokan Minyak Amerika Serikat, West Texas Intermediate Crude, merosot 35 sen atau 0,8 persen dan bertengger di US$ 44,7 per barel, setelah sebelumnya diperdagangkan pada level US$ 47 per barel. Sementara harga patokan Eropa untuk November Brent Crude, acuan minyak dunia juga jatuh 1,4 persen ke level SU$ 47,69 per barel.
Mengutip dari marketwatch, analis komoditas, Matt Smith mengatakan harga minyak rally karena data manufaktur Tiongkok melampaui ekspektasi. Faktor lainnya, Badai atlantik, Joaquin, bisa menaikkan kekhawatiran terhadap produksi dar kilang, dan supply juga demand minyak mentah.
Jika badai tersebut masih berlanjut, maka akan mengancam keberlangsungan kilang di New Jersey, Pennsylvania, dan Delware.
"Badai akan menyebabkan pemadaman listrik. Pemadaman listrik akan berdampak pada arus pipa dari Teluk Meksiko, sementara impor ke New York akan tertunda," jelas Smith. (Luh)
Baca Juga:
- Akhir Pekan, Harga Emas Kembali Turun
- IHSG Ditutup Menguat 30.97 Poin
- Rupiah Gagal Lanjutkan Penguatan
- Pagi Ini, Rupiah Dibuka Masih Stabil
- BI Rilis Kebijakan Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Bagikan
Berita Terkait
Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario
