Sejak Jabat Kepsek SMA N 3 Retno Lestiyani Sudah Banyak Masalah


SMAN 3 Jakarta, sekolah tempat sebelumnya Retno Listiyanti menjabat sebagai Kepala Sekolah, Jakarta, Senin (18/5). (Foto: MerahPutih/Novriadi Sitompul)
MerahPutih Nasional - Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA N 3 Jakarta Yudi Hermunanto (51) mengungkap bahwa pimpinannya, Retno Lestiyani, telah memiliki banyak masalah sejak awal menjabat kepala sekolah.
"Sejak beliau masuk itu, masalah yang timbul cukup banyak dan berurutan gitu, sehingga beliau harus menyelesaikannya. Jadi banyak hal yang harus dilakukan," tutut Yudi kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (18/5).
Yudi menjelaskan, akibat banyak persoalan, Retno tampak selalu menyendiri. Dia menambahkan, hubungan Retno dengan para guru tidak begitu akrab. "Yang mungkin agak kurang dari beliau adalah mungkin pendekatan terhadap guru-guru (tidak akrab)," tuturnya.
Retno tidak banyak menghabiskan aktivitasnya bersama guru-guru lain. Pasalnya, Retno lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan. Dia diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah SMA N 3 Jakarta. Pemberhentiannya melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor 355, 7 Mei Tahun 2015. (AB)
Baca Juga:
Retno Listiyanti "Mengurung Diri" Selama di Sekolah
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Legislator Tekankan Tiga Prioritas Utama dalam Pendidikan Nasional: Kesejahteraan Guru, Akses Merata, dan Sarana Prasarana Memadai

Menag Ingatkan Tidak Gampang Jadi Seorang Guru, Harus Suci di Langit dan Bumi

Pemerintah Ajukan Kenaikan Tunjangan Guru Honorer Jadi Rp500 Ribu per Bulan

Viral Sri Mulyani Bilang Guru Beban Negara, Kemenkeu Berdalih Itu Video Deepfake Hasil Editan

Demokrat Tegaskan Kesejahteraan Guru Tanggung Jawab Negara, Bukan Beban Anggaran

Guru Non-ASN Dapat Insentif Rp2,1 Juta! Begini Cara Cek dan Cairkan

Lirik 'Guruku Tersayang', Lagu Penghormatan Spesial akan Peran Guru

Heboh! Fenomena Para Istri di Blitar Ramai-Ramai Ajukan Cerai Usai Dilantik PPPK

Baru Dibuka Sepekan, Sekolah Rakyat Solo Kekurangan Guru Bahasa Jawa dan Agama Katolik Selain Tenaga Pendukung

Otonomi Daerah Bikin Kekosongan Kepala Sekolah Makin Parah, Ini Kata DPR
