Satu Tahun Jokowi-JK, Sepak Bola Indonesia 'Jeblok'


Skuat Persib Bandung serta manajemen berfoto bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/10). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/nz/15.
MerahPutih Sepak Bola - Hari ini, Selasa 20 Oktober 2015, tepat satu tahun Presiden Joko Widodo serta wakilnya Jusuf Kalla memimpin Republik Indonesia (RI). Namun, di satu tahun Presiden yang akrab disapa Jokowi itu, Sepak Bola 'Tanah Air' kian terpuruk.
Ya, kita ketahui persepakbolaan Indonesia saat ini sedang terguncang dan bahkan seperti sedang mati suri karena adanya sanksi dari FIFA lantaran pembekuan PSSI yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Sanksi FIFA dinilai PSSI melekakukan pelanggaran statuta FIFA pasal 13 dan 17, yaitu intervensi pemerintah. Hukuman kepada PSSI, yang notabene adalah anggota FIFA, adalah skorsing sampai batas waktu yang tidak disebutkan.
Tak ayal, sepak bola Indonesia menanggung kerugian berlapis, salah satu diantaranya, dilarang ambil bagian dalam agenda kompetisi yang diselenggrakan Asia (AFC) dan dunia (FIFA).
Lucunya, akibat pembekuan PSSI yang dilakukan Kemenpora dan mengakibatkan sepak bola di sanksi oleh FIFA, Jokowi justru mendukung langkah Kemenpora tersebut.
"Yang jelas saya dukung penuh apa yang sudah diputuskan Menpora (Imam Nahrawi)," ujar Jokowi beberapa bulan lalu.
Menurut mantan Gubernur DKI itu, langkah Kemenpora membekukan PSSI merupakan langkah pembenahan sepak bola Tanah Air. "Itu dalam rangka pembenahan PSSI. Jadi baik pak wapres maupun saya sama, sama sebetulnya, keinginannya sama, pembenahan PSSI," tuturnya.
"Apakah kita hanya ingin ikut event internasional atau ingin prestasi? Kalau hanya ingin event internasional tapi selalu kalah, kebanggaan kita dimana? Saya mau tanya. Mestinya PSSI dan pemerintah bekerjasama dengan baik, bukan intervensi loh." ungkapnya yang juga beberapa bulan yang lalu.
Namun sala satu pengamat politik, Sahirul Alem menilai pembekuan PSSI oleh Menpora yang berbuah sanksi FIFA merupakan upaya Pemerintah menghabisi Ketua Umum Partai Golkar Versi Munas Bali Aburizal Bakrie (Ical). Menurut Alem, Ical itu mempunyai pengaruh yang kuat di PSSI di mana ia memiliki dua klub yang berkompetisi di kasta tertinggi di Indonesia itu.
"Kalau dilihat secara politik, pembekuan PSSI itu upaya Rezim Jokowi menyikat Ical. Arema Cronus dan PBR itu dimiliki Ical. Ia mempunyai pengaruh yang sangat kuat di PSSI. Ical itu mempunyai kepedulian yang tinggi dalam membangun olahraga maupun sepak bola di Indonesia," ucap Alem.
Parahnya, setelah sanksi FIFA akibat pembekuan PSSI oleh Menpora, posisi Indonesia di ranking FIFA kian terpuruk. Pada bulan Agustus, Indonesia berada di posisi ke-165 dengan 124 poin. Posisi Indonesia sudah dilewati oleh Timor Lesti yang mengemas 130 poin dan berada di urutan ke-163.
Awal Oktober lalu, posisi Indonesia semakin melorot. Ya, Merah Putih berada di peringkat 171. Posisi ini erupakan rangking terendah yang dicatatkan sejak bergabung di FIFA pada 1 November 1952 saat Kongres FIFA di Helsinki, Finlandia.
Penurunan peringkat yang lumayan ini sudah pasti dikarenakan Indonesia tidak memperoleh poin dari pertandingan internasional, baik uji coba maupun partai resmi.
Tidak hanya laga internasional, bahkan kompetisi di Indonesia-pun terhenti karena pembekuan PSSI tersebut. Pasalnya, BOPI yang merupakan badan bentukan Kemenpora tidak memberi izin bergulirnya kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015-26.
Akibat tidak berjalanya kompetisi di Indonesia itu, banyak pemain-pemain serta pelatih dan oknum-oknum yang suka mengais rejeki dari sepak bola nasional hidupnya terlantar.
Pihak-pihak yang menggantungkan hidup pada sepak bola, akhirnya mengadu ke Komnas HAM agar surat pembekuan segera dicabut oleh Menpora, Imam Nahrawi. Namun, pengaduan hanyalah pengaduan. Pasalnya, saat Komnas HAM ingin menengahi hal itu, Menpora Imam Nahrawi tidak menghadiri pertemuan yang digelar dikantornya tersebut.
Namun, masyarakat Indonesia sempat tersenyum sedikit setelah adanya turnamen Piala Presiden yang digelar pihak Promotor Mahaka Sports and Entertaiment yang bekerja sama dengan PSSI.
Dimana turnamen yang di juarai oleh Persib Bandung itu sedikit membuat masyrakat Indonesia merasa terhibur. Sebelum turnamen itu bergulir, Jokowi mengaku akan membenahi sepak bola Indonesia dan berjanji akan membuat turnamen-turnamen serupa.
"Artinya jangan sampai sepak bola indonesia dibiarkan merana. Dan siapapun, saya ingin mendukung proses yang akan kita jalani ini. Kita berharap nanti ada guliran kompetisi yang lain. Sehingga dalam satu tahun kompetisinya terus-menerus ada, tidak hanya kompetisi profesional, tapi juga perserikatan," ucap Jokowi Agustus lalu.
Bahkan mantan Wali Kota Solo itu berani memprediksi bahwa sepak bola Indonesia akan segera rampung dalam artian konflik PSSI dan Kemenpora segera selesai pada tahun depan. "Insya Allah, tahun depan sudah rampung," tuturnya.
Selain itu, usai menyaksikan parta final Piala Presiden yang mempertemukan Persib Bandung menghadapi Sriwijaya FC di Stadion GBK, Minggu (18/10) kemarin, Jokowi kembali mengatakan hal tersebut. "Sepa kbola harusnya mempersatukan bukan justru malah jadikan kita tidak satu. Ini yang harus digarisbawahi. Karena kita ingin agar sepak bola itu bisa mempersatukan." imbuhnya.
Melihat ini, apakah Jokowi bakal turun tangan untuk membenahi sepak bola Indonesia yang kian jeblok di setiap bulannya ini? Kita tunggu saja.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Didepak PSG, Gianluigi Donnarumma Hormati Keputusan Luis Enrique

Alejandro Balde Cedera, Absen Bela Barcelona di Laga Perdana Liga Champions

Liverpool Pecahkan Rekor Transfer Liga Inggris, tapi Jangan Lupakan Arsenal hingga Tottenham

Gabung Real Betis, Antony Menangis Haru usai 'Berhasil' Tinggalkan Manchester United

Gavi dan Fermin Lopez Dikabarkan Ribut, Begini Cerita Aslinya di Barcelona

Terungkap! Ini Penyebab Marc Guehi Batal ke Liverpool, padahal Sudah Tes Medis

Pecah Rekor Lagi! Klub Liga Inggris Habiskan Rp 66,6 Triliun di Bursa Transfer 2025

Marc Guehi Gagal Gabung Liverpool, Bisa Jadi Target Utama Barcelona atau Real Madrid

Alexander Isak Pindah ke Liverpool dan Pecahkan Rekor Liga Inggris, Newcastle Cuma Bilang Gini

Sempat Ada Drama, Nicolas Jackson Akhirnya Jadi Gabung Bayern Munich
