Puluhan Mesin Jahit Lama dalam Pameran Bentara Budaya


Pameran Mesin Jahit dan Mesin Lama di Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto Nomor 2, 3 Desember - 10 Desember. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Budaya - Tak seperti biasanya, sebuah pameran dalam ruang kebudayaan selalu menampilkan lukisan, patung, maupun instalasi. Tidak halnya dengan pameran kali ini.
Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto Nomor 2, Kotabaru, Kota Yogyakarta, mengadakan Pameran Mesin Jahit dan Mesin Lama. Telah dibuka sejak tanggal 3 Desember kemarin, dan berakhir pada 10 Desember mendatang.
Mesin jahit di pameran. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
Memasuki ruangan pamer, pengunjung sudah disugihi mesin-mesin jahit yang tak biasa. Semakin menjelajahi ruangan, pengunjung akan semakin menikmati uniknya mesin-mesin jahit masa lalu.
"Ada sekitar 25 mesin jahit untuk kain dan empat mesin jahit sepatu lama, serta beberapa mesin jahit mainan atau miniatur. Kebanyakan mesin jahit yang dipamerkan ini banyak yang sudah tidak berfungsi," kata pengelola Bentara Budaya Yogyakarta Hermanu dalam keterangan tertulis yang diterima merahputih.com, Kamis (8/12).
Mesin jahit tua di pameran. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
Mesin jahit merupakan alat yang tidak terlepas dari perkembangan dunia mode. Dari mesin jahitlah pembuatan pakaian dengan sejuta modenya. Mesin jahit membuat pakaian yang hanya dibalutkan di tubuh menjadi pakaian yang diracik berbagai bentuk, sehingga meninggalkan pakaian balut.
Elias Howe merupakan orang yang berjasa menemukan mesin jahit pada tahun 1850. Sebelum penemuan mesin jahit, peracikan pakaian hanya menggunakan jarum dan benang. Semua dilakukan secara manual. Namun, semuanya berubah ketika Elias menemukan mesin jahit. (Fre)
BACA JUGA: