Produk Lokal ini Menunggu Janji Presiden Jokowi

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 10 Agustus 2015
Produk Lokal ini Menunggu Janji Presiden Jokowi
Technical jacket ‘Velocity R3.0? (foto respiro.co.id)

MerahPutih, Bisnis-Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri masih menjadi bagian dari jargon pemerintah Jokowi. Namun apa daya, beberapa perusahaan lokal masih menunggu terobosan pemerintah saat ini agar dapat menjadi perusahaan dalam negeri dengan produk berkualitas yang digemari masyarakat.

Salah satunya adalah PT Sinergi Ventura Pratama, yang menaungi produk lokal Respiro. Respiro merupakan suatu produk perlengkapan berkendara dengan produk utamanya jaket.

Menurut Tedy Suryadi, Marketing Communication & Community Development, pihaknya masih belum merasakan dukungan pemerintah untuk mengembangkan usaha tersebut.

"Padahal jika dilihat, Respiro merupakan perusahaan asli anak Indonesia dan sama sekali tidak ada tenaga asing. Namun hingga kini Respiro justru belum merasakan adanya dukungan pemerintah seperti yang digembar-gemborkan Presiden Jokowi yang akan memberikan dukungan kepada pengusaha lokal asli Indonesia," ujarnya beberapa waktu lalu di Cimahi, Jawa Barat.

Sebagai contohnya, menurut Tedy, belum adanya kebijakan yang signifikan terutama masalah perizinan dan bimbingan di saat perusahaan ingin melangkah ke brand internasional.

"Terutama dalam hal perizinan, kami masih mengalami kesulitan. Kami berharap jika memang ada dukungan pemerintah, kami bisa menghasilkan produk yang kompetitif dan memiliki daya saing yang tinggi dengan produk luar," ujar Tedy.

Tedy juga menambahkan, di masa sulit dalam bidang perekonomian seperti saat ini, produk lokal masih bisa bertahan lantaran material yang digunakan lebih banyak dari dalam negeri ketimbang impor.

"Produk kami ini menggunakan 97 persen material dalam negeri yang tidak terpengaruh nilai tukar rupiah, sehingga harganya pun masih terjangkau," terang Tedy.

Menurut Tedy, sebagian kecil saja produknya yang menggunakan bahan impor, itu lantaran di Indonesia belum ada yang memproduksinya.

"Kami hanya menggunakan protektor impor berstandar Eropa. Intinya, produk kami ini lahir dari buah karya tangan anak-anak Indonesia," tegasnya.

Tedy berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian yang bekerjasama dengan UKM-UKM serta brand-brand lokal yang mengadakan pameran di luar negeri bisa menunjukan bahwa produk Indonesia mempunyai daya saing khsususnya segmented, RidingWare. 

Ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa di posisi kategori itulah Indonesia sudah mampu membuat RidingWare di bidang otomotif. Minimal jika produk otomotifnya belum ada, paling tidak aparel produk otomotifnya sudah ada, entah itu aksesorisnya dan lain sebagainya yang merupakan produk dalam negeri yang bisa bersaing di internasional.

"Target kami, di tahun 2017 semoga Respiro ada koordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pariwisata paling tidak bisa mempromosikan produk dalam negeri di bidang RidingWare. Karena Respiro ini tidak hanya untuk berkendara tetapi juga untuk secara style," ungkap Tedy. (wan)

Baca Juga:

Kemendag Keluarkan Izin Impor Sapi

GPEI Sasar Pasar Ekspor ke Afrika dan Timur Tengah

Kemendag Bidik Pasar Ekspor Komoditas Nontradisional

#Presiden Jokowi #Jaket Respiro
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan