GPEI Sasar Pasar Ekspor ke Afrika dan Timur Tengah


Sebuah alat crane menurunkan petikemas di Pelindo IV Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (11/3). (Antara)
MerahPutih Bisnis - Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) bakal melebarkan sayap ekspornya ke Afrika dan Timur Tengah. Hal ini terkait kondisi ekonomi di dalam negeri.
"Selama ini market terbesar kita itu ke negara AS, Eropa, Jepang. Nah, kita akan mulai masuk ke Afrika dan Timur Tengah," tutur Sekretaris Executive Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia Toto Dirgantoro kepada Merahputih.com di ITC Cempaka Mas Office Tower, Jakarta Pusat, Jumat (7/8).
Toto mengatakan, sebenarnya ekspor ke Negara Afrika sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun, volume ekspornya tidak terlalu besar dan varian komoditasnya tidak terlalu banyak.
"Sebenarnya sudah dari tahun lalu. Ada banyak yang di ekspor salah satunya Produk tekstile," sambungnya.
Seiring berjalannya krisis ekonomi global, menurutnya, membuka pasar baru dengan mengincar negara-negara yang masih berkembang menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Sehingga, pemerintah harus mendorong dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang dapat meringankan bagi eksportir, misalnya menurunkan harga bunga pinjaman.
"Justru dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat inikan bisa menjadi momentum yang bagus bagi para eksportir. Hanya saja, ada beberapa faktor yang dirasa cukup memberatkan bagi eksportir seperti trade finansial (modal) perbankan yang terlalu tinggi," paparnya. (rfd)
Baca Juga:
Kemendag Bidik Pasar Ekspor Komoditas Nontradisional
Indonesia Eksportir Timah Terbesar, Tapi Malaysia-Inggris Penentu Harga