Presiden Putin Sebut Turki Sebagai Antek Teroris


ANTARA FOTO/REUTERS/WAM/Handout via Reuters/djo/15
MerahPutih Internasional - Setelah pesawat tempur F-16 Turki menembak jatuh pesawat Sukhoi Su-24 Rusia di perbatasan Turki-Suriah, Presiden Rusia, Vladimir Putin langsung menuduh Turki sebagai antek teroris.
Meski Turki menganggapnya sebagai pelanggaran wilayah udara, namun Moskow mengatakan mereka bisa membuktikan bahwa jet tempur Rusia tidak pernah meninggalkan wilayah udara Suriah, sperti dikutip dari Reuters.
“Peristiwa ini di luar kerangka perlawanan yang biasa terhadap terorisme,” ungkap Putin.
"Tentu saja, tentara kami sedang melancarkan perang heroik melawan teror, dengan mengorbankan nyawa mereka. Tetapi jatuhnya korban hari ini karena tikaman dari belakang oleh pendukung teroris. Tidak ada cara lain untuk menggambarkan apa yang terjadi hari ini," tambahnya seperti yang dikutip dari VOA.
Pihak militer Turki mengaku telah memberikan peringatan sebanyak 10 kali dalam waktu lima menit terkait pelanggaran perbatasan udara Turki. Mereka mengatakan bahwa pesawat kedua yang mendekati perbatasan juga diberikan peringatan.
"Data yang kami miliki adalah sangat jelas. Ada dua pesawat mendekati perbatasan kami, kami memperingatkan mereka karena mereka terlalu dekat," kata seorang pejabat senior Turki kepada Reuters.
"Kami memperingatkan mereka untuk menghindari wilayah udara Turki sebelum mereka memasuki (wilayah udara), dan kami memperingatkan mereka berkali-kali. Temuan kami menunjukkan dengan jelas bahwa wilayah udara Turki telah melanggar beberapa kali, dan pelanggaran mereka itu sengaja," kata pejabat itu.
BACA JUGA:
- Ini Dia Identitas Para Pelaku Teror di Paris
- Islamophobia Merebak, Pria Muslim di Paris Buat Pesan Mengharukan
- Sosok Pelaku Teror Paris di Mata Sahabatnya
- Putin: Memaafkan Teroris Itu Urusan Tuhan, Tapi Mengirim Mereka ke Tuhan Adalah Tugas Saya
- Pergi Bekerja Naik Sepeda, Warga Italia Dibayar Rp8 Juta!
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Menlu Iran Tiba di Moskow untuk Bertemu Vladimir Putin Setelah Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir
