PM Malaysia Kunjungi Istana Bogor untuk Kelapa Sawit


Presiden Jokowi dan PM Malaysia Tun Najib Razak usai pertemuan di Istana Bogor, Minggu (11/10). (Setkab.go.id)
MerahPutih Peristiwa - Pemerintah Indonesia dan Malaysia akhirnya menyepakati pembentukan Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit yang sudah dibahas sejak tahun 2006.
Hal tersebut merupakan hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana dan delegasi pemerintah Malaysia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Najib Tun Razak dan istrinya Rosmah Mansur di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (11/10).
“Dalam pertemuan ini telah diputuskan beberapa kesepakatan-kesepakatan,” kata Presiden Jokowi pada saat menyampaikan pernyataan bersama yang sebelumnya didahului makan siang bersama.
Menurut Presiden Jokowi, kedua pemerintahan (RI dan Malaysia) telah sepakat tentang pembentukan Dewan Negara Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOP). “Karena kita tahu 85 persen produksi palm oil dunia adalah di Indonesia dan Malaysia,” imbuh Kepala Negara.
Kedua kepala pemerintahan juga sepakat membuat “Standar Global Baru Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan”. Standar Global Baru merupakan hasil harmonisasi antara Standar Malaysia dan Standar Indonesia yang nantinya akan menjadi standar internasional baru di bidang industri minyak sawit dunia .
“Harmonisasi standar baru ini akan menjadi standar yang ramah lingkungan dan diharapkan memberi kesejahteraan kepada 4 juta petani sawit di Indonesia dan 500 ribu petani sawit di Malaysia,” ujar Presiden Jokowi.
Jokowi juga menerangkan, Indonesia dan Malaysia juga sepakat untuk membangun Zona Ekonomi Hijau (Green Economic Zone/GEZ). “Kita akan membangun sebuah kawasan industri yang berkaitan dengan sawit yang meningkatkan nilai tambah dan juga ingin memproduksikan bahan bakar ramah lingkungan,” kata Presiden.
Kedua kepala pemerintahan juga sepakat untuk membentuk Satuan Tugas Gabungan/Joint Task Force untuk berkoordinasi dan mempercepat pelaksanaan keputusan yang telah disepakati oleh kedua pemerintah hari ini.
Seperti diketahui bahwa sekitar 2 juta hektare (25%) dari total luas lahan kelapa sawit Indonesia sebesar 7,82 juta ha telah dikuasai investor Malaysia.
Malaysia juga masih agresif mengakuisisi lahan perkebunan sawit di Indonesia. Pemodal Malaysia dikhawatirkan bakal mengendalikan lahan sawit di Indonesia. Malaysia masih berusaha mendesak Indonesia memadamkan api yang terus melahap perkebunan kelapa sawit milik mereka di Kalimantan maupun Sumatra.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Musnahkan Tanaman Sawit 700 Hektare di Dalam Kawasan TN Tesso Nilo

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Harga Referensi Minyak Kelapa Sawit Menguat Jadi 877,89/MT Periode Juli, Naik 2,51 Persen

Pemerintah Butuh Tambahan Lahan Sawit Buat Implementasikan Biofuel 60, Bisa Capai 2,5 Juta Hektar

Impor BBM Hampir USD 40 Miliar Per Tahun, Prabowo Ingin Optimalkan Potensi Kelapa Sawit

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Momen Kehangatan Prabowo Sambut Erdogan di Istana Bogor, Warga Turut Bergembira

Dijadwalkan Bertemu Prabowo di Istana Bogor, Erdogan akan Bahas Kerja Sama Negara hingga Makan Siang Bersama

Erdogan Dijadwalkan Datang 11.00 WIB, Prabowo Sudah Siap-Siap di Istana Bogor Sejak Jam 9

Rute Rombongan Presiden Turkiye Erdogan dari Keluar Tol Sampai Masuk Istana Bogor
