Pilkada di Papua Jadi Tolak Ukur Kesuksesan Pilkada Nasional


Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu Dan Demokrasi (Perludem). (MerahPutih/Fachruddin Chalik)
MerahPutih Politik - Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan daerah yang turut larut dalam pesta demokrasi Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 mendatang.
Pada gelombang pertama, terdapat 20 kabupaten/kota yang terlibat dengan pembagian 11 pilkada di Papua dan 9 Pilkada di Papua Barat. Kedua daerah di Papua ini telah menjalani dua gelombang pilkada pada kurun waktu 2005-2008 dan 2010-2013 serta pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2004, 2009 dan 2014.
Menurut Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu Dan Demokrasi (Perludem), ada tiga penyebab yang menjadi sumber konflik kekerasan dalam setiap pemilu di Papua dan Papua Barat.
"Adanya mobilisasi massa oleh tim sukses yang merasa dirugikan. Kemudian massa membawa senjata berupa parang dan panah selama masa kampanye, dan ke-3 respon dan spontanitas massa akibat ketidakpuasan karena tidak mendapat jatah uang dari partai atau calon atau pasangan calon," ujarnya.
Titi melanjutkan, dampaknya sangat destruktif, tidak hanya dapat mengorbankan fasilitas publik maupun fasilitas milik pribadi. Setiap pemilu yang digelar di Papua dan Papua Barat selalu menelan banyak korban jiwa serta mengganggu tahapan pemilu/pemilukada.
"Kekerasan banyak terjadi di 7 tahapan pemilu dan pemilukada. 1. Pembentukan Dapil; 2. Pendaftaran Calon; 3. Masa kampanye; 4. Masa tenang sampai masa pemungutan suara; 5. Saat pemungutan suara berlangsung; 6. Penetapan hasil; 7. Penetapan pasangan calon terpilih paska putusan MK," terangnya.
Titi juga menjelaskan bahwa dunia Internasional selalu memantau pemilukada di Indonesia karena banyaknya persoalan yang dihadapi Papua saat pilkada. Kesuksesan penyelenggaraan pilkada di Papua juga menjadi tolak ukur kesuksesan secara nasional. (aka)
BACA JUGA:
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Bawa HP Korban, Anggota KKB Pembunuh Danramil Berhasil Ditangkap

KKB Serang dan Rampas Barang Jemaah Gereja di Pegunungan Bintang

Prabowo Sebut Butuh Pendekatan Lembut untuk Tangani Konflik Papua

Sejumlah Anggota KKB Tewas saat Kontak Tembak dengan Aparat di Pegunungan Bintang

Briptu Agung Gugur dalam Kontak Senjata Satgas Damai Cartenz dengan KKB

Puluhan Dokter Berada dalam Situasi Kerusuhan di Yahukimo

Wahid Foundation Minta Kedepankan Pendekatan Kemanusiaan untuk Konflik Papua

KKB Pimpinan Egianus Kogoya Bunuh Anak Kepala Kampung Pimbinom

13 Orang Ditangkap karena Terlibat Kerusuhan Berdarah di Wamena

4 Pekerja Jalan Korban Pembantaian KKB Dievakuasi, 1 Orang Masih Hilang
