Pertamina Ogah Tanggapi Surat Permintaan yang Diduga dari Setnov

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Rabu, 18 November 2015
Pertamina Ogah Tanggapi Surat Permintaan yang Diduga dari Setnov

Kepala Bagian Tata Usaha Ketua DPR, Hani Tahapari menunjukan surat berkop DPR palsu yang ditujukan ke Dirut Pertamina, Jakarta, Rabu (18/11). (MerahPutih/Fadli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - PT Pertamina Persero mengakui pihaknya menerima surat dari Ketua DPR RI, Setya Novanto, terkait perubahan perjanjian kerja sama (adendum) jasa penerimaan BBM antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Orbit Terminal Merak.

Vice President Communication PT Pertamina Persero Wianda Pusponegoro mengatakan, Pertamina tidak terlalu mengurusi soal surat tersebut. Wianda juga mengaku pihaknya tidak melihat siapa yang berkirim surat.

Menurutnya, yang terpenting dalam proses penyelesaian kontrak adalah proses pembayarannya harus sesuai dengan tata kelola perusahaan yang benar.

"Saya lihat proses itu harus sesuai dengan good government yang baik, dalam tata kelola Pertamina yang baik. Kami tidak mau gegabah ambil keputusan sampai semuanya clear seperti apa," tuturnya di Jakarta, Rabu, (18/11).

Sementara itu, terkait PT Orbit Termina Merak, Pertamina mengaku telah menyewa fasilitas penyimpanan BBM tersebut. Namun untuk biaya apapun yang ditagih, Pertamina perlu melakukan verifikasi, sebelum bertindak lanjut lebih jauh.

"Ini kan tagih biaya. Nominalnya tidak bisa kami ungkapkan. Kita komit selesaikan sesuai dengan tata kelola yang baik. Harus lihat apakah kontrak ini sesuai, verifikasi kontrak bagaimana, apalagi sampai disebutkan ada temuan BPKP. Kita harus hati-hati," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar surat berisi dugaan intervensi Setya Novanto ke PT Pertamina.

Dalam surat yang diterima merahputih.com, Setya Novanto meminta PT Pertamina membayar biaya penyimpanan BBM pada PT Orbit Terminal Merak (OTM).

Surat yang dilayangkan dengan kop DPR tersebut ditujukan ke Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto tertanggal 17 Oktober 2015. Dalam surat itu, Setya Novanto juga menyertakan beberapa surat lampiran seperti notulensi rapat negosiasi awal antara Pertamina dengan OTM, surat berisi penyesuaian kapasitas tangki timbun di PT Orbit Terminal Merak, surat review kerja sama pemanfaatan terminal BBM Merak, dan lainnya. (rfd)

 

BACA JUGA:

  1. Ribuan Orang Tanda Tangani Petisi Pemecatan Setya Novanto
  2. Donald Trump dan Setnov Saling Dukung, Beginikah Sosok Mereka?
  3. Lagi, Beredar Surat Setya Novanto Minta "Jatah" ke Pertamina
  4. Pengusaha Dampingi Setya Novanto Temui Petinggi Freeport Adalah Riza Chalid
  5. Setya Novanto dalam Pusaran Kasus
#Pertamina #Setya Novanto
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
DPR Tagih Komitmen Pemerintah Bangun Kilang Rosneft Tuban
Sudah hampir satu dekade sejak groundbreaking, tapi kilang Tuban belum juga jalan.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
DPR Tagih Komitmen Pemerintah Bangun Kilang Rosneft Tuban
Indonesia
Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura
Indonesia ialah negeri penghasil minyak yang aneh.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura
Indonesia
Tegaskan Pertalite Tak Dicampur Etanol, Pertamina: Isu yang Beredar Keliru
Pertamina memastikan seluruh produk, termasuk Pertalite, telah melalui proses quality control ketat di setiap tahap rantai pasok hingga SPBU.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Tegaskan Pertalite Tak Dicampur Etanol, Pertamina: Isu yang Beredar Keliru
Indonesia
BBM Campur Etanol 10% Wajib 2026, Pertamina Minta Publik Jangan Percaya Narasi Miring yang Beredar
PT Pertamina Patra Niaga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan narasi isu negatif terkait campuran etanol dalam BBM yang kini banyak beredar di media sosial.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
BBM Campur Etanol 10% Wajib 2026, Pertamina Minta Publik Jangan Percaya Narasi Miring yang Beredar
Indonesia
Kata Pertamina Soal Kandungan Etanol Yang Bikin SPBU Batal Beli Base Fuel BBM
Vivo sudah menyepakati untuk membeli base fuel dari Pertamina sebanyak 40 ribu barel (MB), dari 100 ribu barel yang sudah diimpor oleh perusahaan plat merah tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Kata Pertamina Soal Kandungan Etanol Yang Bikin SPBU Batal Beli Base Fuel BBM
Indonesia
Etanol Ditolak Badan Usaha Swasta, ini nih Regulasi Pemakaiannya dalam Kandungan BBM di Indonesia
Eetanol umumnya digunakan sebagai campuran dengan bahan bakar fosil seperti bensin dan diesel pada beragam jenis mesin.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Etanol Ditolak Badan Usaha Swasta, ini nih Regulasi Pemakaiannya dalam Kandungan BBM di Indonesia
Indonesia
Mengenal Etanol yang Ditolak BP hingga Vivo, BBM Berbahan Tebu dan Biji-Bijian yang Disebut Berdampak Buruk bagi Mesin Kendaraan
Etanol telah digunakan di negara industri sebagai bahan bakar yang berdiri sendiri atau dicampurkan ke bensin untuk meningkatkan oktan sekaligus mereduksi emisi karbon.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Mengenal Etanol yang Ditolak BP hingga Vivo, BBM Berbahan Tebu dan Biji-Bijian yang Disebut Berdampak Buruk bagi Mesin Kendaraan
Indonesia
Legislator Desak Percepatan Perluasan Buffer Zone Kilang Dumai Cegah Kebakaran Berulang
Kejadian kebakaran kilang Dumai sudah beberapa kali terjadi, terakhir terjadi pada bulan April tahun 2023 lalu.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Legislator Desak Percepatan Perluasan Buffer Zone Kilang Dumai Cegah Kebakaran Berulang
Indonesia
Kementerian ESDM Anggap Kandungan Etanol dalam BBM Pertamina masih Batas Wajar, SPBU Swasta Telanjur Ogah Beli
Dalam spesifikasi BBM yang diatur, parameter utamanya yakni Research Octane Number (RON), bukan kandungan etanol.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Kementerian ESDM Anggap Kandungan Etanol dalam BBM Pertamina masih Batas Wajar, SPBU Swasta Telanjur Ogah Beli
Indonesia
Bukan soal Kualitas, Vivo Ungkap Alasan Batal Beli 40 Ribu Barel BBM dari Pertamina
Direktur Vivo Energy Indonesia sebut pembatalan terjadi karena ada beberapa hal teknis yang belum bisa dipenuhi oleh Pertamina.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
Bukan soal Kualitas, Vivo Ungkap Alasan Batal Beli 40 Ribu Barel BBM dari Pertamina
Bagikan