Pernyataan the Fed Membingungkan, IHSG Kembali Tertekan


Seorang karyawan melintasi monitor pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/7). (Foto Antara/Fanny Kusumawardhani)
MerahPutih, Bisnis-Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai pernyataan Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve atau the Fed) Janet Yellen terkait suku bunga acuan membingungkan pasar. Akibatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan.
"Pidato Janet Yellen masih membingungkan pasar, itu salah satu faktor penurunan IHSG," kata Direktur Pengawasan BEI Hamdi Hassyarbini di Jakarta, Jumat (25/9) seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, setelah pertemuan 17 September, the Fed memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga pertama sejak krisis keuangan 2008. Keputusan ini dilatarbelakangi kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan di Tiongkok dan pelarian modal dari pasar negara-negara berkembang. Namun, pada Kamis (24/9) waktu setempat, Yellen menyatakan the Fed masih berharap untuk meningkatkan suku bunga pada tahun ini.
Kondisi nilai tukar rupiah yang masih berada dalam tren penurunan terhadap dolar AS menambah kekhawatiran pelaku pasar saham di dalam negeri. Komponen biaya dolar AS bagi perusahaan di Indonesia yang masih cukup besar dikhawatirkan akan memperlambat kinerja emiten ke depannya.
"Terdepresiasinya rupiah, otomatis akan mempengaruhi kinerja emiten," ucapnya.
Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan regulator mengeluarkan kebijakan untuk menahan penurunan IHSG lebih dalam, seperti membeli kembali atau buyback saham tanpa RUPS. (Luh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
IHSG Anjlok Saat Reshuffle Kabinet, Begini Respons Menkeu Purbaya

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

IHSG Meledak Tembus Rekor All Time High 8.000 Saat Prabowo Sampaikan Pidato Kenegaraan

BI Rate Turun Lagi Ketiga Kalinya Tahun Ini Jadi 5,25 Persen, IHSG Ditutup Menguat

Suku Bunga Bank Indonesia Bakal Dipangkas Lagi Imbas Tarif Trump

BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting

BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Turun Lagi untuk Ketiga Kalinya Tahun Ini
