Perlambatan Ekonomi Tidak Halangi Minat Tiongkok Investasi di Sektor Kelistrikan

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 20 Januari 2016
Perlambatan Ekonomi Tidak Halangi Minat Tiongkok Investasi di Sektor Kelistrikan

Sudirman Said dan Direktur PLN Amin Subekti jelaskan Program Listrik 35.000 MW di Yogyakarta, Minggu (3/5) (Foto Antara/Regina Safri)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Bisnis - Perlambatan ekonomi Tiongkok tidak memengaruhi minat untuk berinvestasi pada megaproyek pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW). Proyek-proyek jangka panjang di luar negeri diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Tiongkok, yang menurut data disebutkan sepanjang 2015 hanya tumbuh 6,9 persen.

"Justru saat ini investor Tiongkok jadi lebih banyak yang ingin masuk ke Indonesia bahkan lebih agresif. Karena di dalam negeri mereka sendiri kan sudah tidak bisa diandalkan," kata Direktur Perencanaan PT PLN (Persero) Nicke Widyawati di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (20/1).

Nicke menyatakan PLN sendiri berupaya selektif dalam memilih perusahaan Tiongkok yang akan menjadi investor. 

"Tapi kita akan tetap selektif dalam memilih perusahaan Tiongkok mana saja yang kredibel untuk berinvestasi di Indonesia agar menghasilkan kualitas yang bagus dengan harga yang murah karena harga listrik bisa murah subsidi juga bisa turun," jelasnya.

Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) rencana investasi penanaman modal asing di 2015 paling banyak berasal dari Tiongkok.

BKPM mencatat, pengajuan izin prinsip dari investor Tiongkok periode 1 Januari-31 Desember 2015 sebesar Rp 277,59 triliun atau 22,96 persen dari total izin prinsip PMA yang masuk ke BKPM dalam periode yang sama Rp1.208,80 triliun. Nilai pengajuan izin prinsip Tiongkok tahun 2015 itu naik 67 persen dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp166,21 triliun.

Sektor-sektor yang diminati oleh investor Tiongkok lebih banyak terfokus di sektor infrastruktur. Menurut data BKPM, rencana investasi terbesar yang diajukan oleh investor Tiongkok adalah sektor kelistrikan sebesar Rp150,89 triliun atau 54,36 persen dari total rencana investasi Tiongkok. 

Lalu diikuti oleh sektor angkutan kereta api sebesar Rp73,90 triliun atau 26,62 persen , sektor industri logam dasar Rp16,78 triliun atau 6,04 persen, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp13,96 triliun atau 5,03 persen serta sektor perdagangan sebesar Rp9,32 triliun atau 3,36 persen. (rfd)

BACA JUGA:

  1. Pemerintah Beri Kemudahan untuk Investor Pembangkit 35.000 MW
  2. Dapat Pinjaman, PLN Akan Investasikan di Proyek Pembangkit 35.000 MW
  3. Terkait Program Lisrik 35.000 MW, Pemerintah Diminta Jujur
  4. Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Tak Menarik bagi Investor Listrik
  5. Saietta NGS, Superbike Gahar Bertenaga Listrik
#Listrik 35.000 MW #Tiongkok
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antar negara, seperti yang dilakukan Indonesia dan Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Indonesia
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Peniadaan HBKB itu mempertimbangkan kepentingan kenegaraan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 23 Mei 2025
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Indonesia
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Salah satu yang harus dilakukan yakni memberikan perlindungan pada pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 09 Mei 2025
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Indonesia
2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi
Rangkaian-rangkaian KRL baru tersebut juga akan dikirim ke Depo KRL Depok untuk pengecekan awal secara menyeluruh sebelum dilakukan asesmen internal oleh KAI Commuter.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 Maret 2025
2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi
Lifestyle
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
HMPV adalah virus yang bisa menyebabkan penyakit flu seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat, yang dapat menyerang orang dari segala usia.
ImanK - Sabtu, 04 Januari 2025
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
Lifestyle
31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia
31 tahun beroperasi, kini Niu An Cong hadir di Indonesia. Niu An Cong menawarkan pengobatan tradisional dari Tiongkok.
Soffi Amira - Rabu, 13 November 2024
31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia
Dunia
China Berharap Hubungan Dengan Indonesia Tambah Kuat
Tahun depan menandai peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia dan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 23 Agustus 2024
China Berharap Hubungan Dengan Indonesia Tambah Kuat
Fun
Tiongkok Sudah Punya Kereta Tanpa Rel Sejak 2018
Rail Bus jadi terobosan besar dalam industri transportasi dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Maret 2024
Tiongkok Sudah Punya Kereta Tanpa Rel Sejak 2018
Indonesia
Ekonomi Tiongkok Melambat, AS Mulai Tumbuh Baik
Konsumsi akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 Januari 2024
Ekonomi Tiongkok Melambat, AS Mulai Tumbuh Baik
Indonesia
Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo
Beberapa kegiatan, di antaranya karnaval, bazar kuliner, dan panggung hiburan dan grebeg Sudiro sendiri merupakan bagian dari perayaan Imlek di Solo.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 Januari 2024
Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo
Bagikan