Perekonomian Indonesia dan Asia Timur Diprediksi Melemah

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 05 Oktober 2015
Perekonomian Indonesia dan Asia Timur Diprediksi Melemah

Jajaran gedung bertingkat menjelang matahari terbit terlihat dari kawasan Jakarta Selatan, Jakarta, Sabtu (4/7). (Foto Antara/M Agung Rajasa)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Bisnis - Bank Dunia memangkas tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Asia Timur - Pasifik untuk 2015 dan 2016. Hal ini dikarenakan harga-harga komoditas turun tajam. 

Mengutip Reuters, Senin (5/10), Bank Dunia menyatakan pemangkasan asumsi pertumbuhan ekonomi ini diselimuti oleh risiko perlambatan tajam pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan kemungkinan dampak kenaikan suku bunga Amerika Serikat nanti.

Dalam paparan 'East Asia Pacific Economic Update', Bank Dunia mengungkapkan negara-negara produsen komoditas, seperti Indonesia, Malaysia, dan Mongolia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, serta pendapatan negara yang melemah pada tahun ini. Hal ini sebagai akibat turunnya harga komoditas global. 

Di sisi lain, negara-negara importir komoditas akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil, bahkan tumbuh. Contohnya Vietnam, diperkirakan ekonominya tumbuh 6,2 persen pada 2015 dan 6,3 persen pada 2016. 

Perekonomian Tiongkok akan tumbuh 7 persen pada tahun 2016 sedangkan negara berkembang lain di kawasan Asia Timur hanya akan tumbuh 4,6 persen.   

“Pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia Timur melemah, karena ekonomi Tiongkok, berupaya mendapatkan keseimbangan dan kemungkinan normalisasi kebijakan suku bunga Amerika Serikat,” kata Sudhir Shetty, Ekonom Utama Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik melalui teleconference dari Singapura.

Namun, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Axel Van Trotsenburg mengatakan pertumbuhan negara-negara berkembang Asia Timur dan Pasifik tetap solid. 

Para pembuat kebijakan diharapkan tetap fokus pada reformasi struktural dengan pembangunan yang berkelanjutan dan jangka panjang dan inklusif.

"Reformasi yang diperlukan termasuk perbaikan pada keuangan, ketenagakerjaan dan pasar produk, seperti halnya perbaikan transparansi dan akuntanbilitas," ujarnya di kantor Bank Dunia, Gedung BEI, Jakarta.  

Menurutnya, kebijakan tersebut dapat menyakinkan investor dan pasar sehingga membantu mempertahankan pertumbuhan yang dapat mempercepat pengentasan kemiskinan.

Bank Dunia mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 ini akan mencapai 4,7 persen. Prediksi ini lebih rendah dari sebelumnya yaitu tumbuh 5,2 persen. Sedangkan untuk tahun 2016, Bank Dunia kembali merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,3 persen dari sebelumnya tumbuh 5,5 persen.

Peningkatan ekonomi Indonesia pada tahun depan tidak lepas dari paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mulai menunjukan dampak positif di masyarakat. Selain itu, belanja infrastruktur pemerintah maupun swasta meningkat.   

"Pertumbuhan ekonomi tahun depan dipengaruhi naiknya investasi pemerintah dan swasta. Konsumsi domestik juga mempengaruhi reborn. Ada juga paket kebijakan ekonomi yang fokus untuk mendorong investasi dan ekspor," ungkap ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop. (Luh) 

 

Baca Juga: 

  1. BI Koreksi Bank Dunia Terkait Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
  2. Pertumbuhan Ekonomi RI 2016 5,4 Persen
  3. Rupiah Tertekan Seiring Pertumbuhan Ekonomi Amerika
  4. Ekonomi Tiongkok Simbol Lemahnya Ekonomi Global
  5. Gubernur BI: Proyeksi Ekonomi 2015, Diprediksi 5,4-5,8 Persen

 

#Ekonomi Global Melambat #Bank Dunia #Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin ekstrem yang mengacu pada garis kemiskinan ekstrem Bank Dunia 2,15 dolar AS (PPP 2017) per kapita per hari, tercatat sebesar 0,85 persen atau 2,38 juta orang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Indonesia
Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
Pemerintah Indonesia akan tetap menggunakan garis kemiskinan oleh BPS sebagai rujukan dalam menyusun kebijakan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 17 Juni 2025
Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
Indonesia
Beda Jumlah Angka Kemiskinan di Indonesia Versi BPS dan Bank Dunia, Ini Jawabannya!
Evaluasi terhadap standar garis kemiskinan nasional tetap relevan, namun tidak perlu serta-merta mengadopsi standar global Bank Dunia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 11 Juni 2025
Beda Jumlah Angka Kemiskinan di Indonesia Versi BPS dan Bank Dunia, Ini Jawabannya!
Dunia
Pemimpin Keuangan G7 Soroti Tarif Trump Bikin Naiknya Ketidakpastian Ekonomi Global
Pendekatan Trump yang konfrontatif di bidang perdagangan telah membuat prospek ekonomi global kian tak menentu.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 22 Mei 2025
Pemimpin Keuangan G7 Soroti Tarif Trump Bikin Naiknya Ketidakpastian Ekonomi Global
Indonesia
Duh, Indonesia Nomor 4 Negara Berpenduduk Miskin Dunia, Mencapai 60,3 Persen
Penilaian kemiskinan Indonesia menggunakan batas USD 6,85 per kapita per hari.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
Duh, Indonesia Nomor 4 Negara Berpenduduk Miskin Dunia, Mencapai 60,3 Persen
Indonesia
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
Indonesia
Jumlah Orang Miskin Versi Bank Dunia Naik, Indonesia Tetap Pakai Ukuran USD 3,65 bukan USD 6,85 Per Hari
Bank Dunia memiliki tiga lapis pengukuran kemiskinan global, USD 2,15 untuk kemiskinan ekstrem, USD 3,65 untuk negara berpendapatan menengah bawah, dan USD 6,85 untuk negara berpendapatan menengah atas.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 15 Mei 2025
Jumlah Orang Miskin Versi Bank Dunia Naik, Indonesia Tetap Pakai Ukuran USD 3,65 bukan USD 6,85 Per Hari
Indonesia
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Permata Institute for Economic Research (PIER) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Indonesia
Penurunan PMI Manufaktur Dampak Kebijakan Proteksionis Global
Ia mendukung langkah strategis yang akan diambil Kementerian Perindustrian
Angga Yudha Pratama - Senin, 05 Mei 2025
Penurunan PMI Manufaktur Dampak Kebijakan Proteksionis Global
Indonesia
Bank Dunia Sebut Penciptaan Lapangan Kerja Kelas Menengah di Indonesia Tertinggal
Bank Dunia menilai, reformasi struktural untuk mempercepat pertumbuhan produktivitas, di samping kehati-hatian fiskal dan moneter, merupakan kunci untuk memajukan agenda pertumbuhan pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 April 2025
Bank Dunia Sebut Penciptaan Lapangan Kerja Kelas Menengah di Indonesia Tertinggal
Bagikan