Perdagangan RI Tidak Terpengaruh Krisis Yunani


Mendag Rachmat Gobel (tengah). (Foto Antara/R. Rekotomo)
MerahPutih, Bisnis-Krisis Yunani diyakini tidak akan mempengaruhi ekspor ke pasar Eropa. Karena krisis yang terjadi tidak merata di semua negara Eropa.
Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, M.Arif Wibowo mengatakan Belanda dan London tidak terkena imbas dari krisis yang melanda Eropa.
"Jadi khusus untuk di Belanda dan London mereka termasuk negara-negara yang tidak terkena dampak besar. Apalagi ada Jerman, dan lain-lain. Secara umum iya tapi secara mikro per negara kita masih bisa dorong," tuturnya di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (2/7).
Ditemui di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengemukakan pendapat yang sama. "Krisis Yunani tidak berpengaruh bagi kita sebab perdagangan kita enggak begitu besar ke Yunani," katanya.
Seperti diketahui, Yunani sedang dilanda krisis ekonomi. Negara tersebut mengumumkan diri resmi bangkrut karena tak mampu membayar utang-utangnya ke Dana Moneter Internasional sebesar 1,6 miliar euro atau sekira Rp23 triliun. Krisis Yunani ini mempengaruhi sebagian negara di Eropa. (rfd)
Baca Juga:
Bambang Brodjonegoro: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Masih Lebih Baik dari Ringgit
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang

Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam

Cetak Sejarah: Indonesia Ekspor Rempah hingga Madu ke Hongkong, Nilai Transaksi Capai Rp 5,6 Miliar

Indonesia Promosikan Inovasi Olahan Tempe Bagi Warga AS, Pasar Tempe Capai USD 2,5 Miliar

Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik

Menteri Perdagangan Keluarkan Aturan Perlindungan Konsumen Penggunaan Barang dan Jasa Terkait K3L, Jamin Mutu Produk Ekspor

Mainan Anak Produksi Indonesia Masih Diminati Dunia, Peringkat ke-22 Dari 195 Negara

Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Kembali Naik Pertengahan Juni 2025

Indonesia Siap Ekspor 27 Ribu Ton Jagung, Kelapa Segera Menyusul
