Pengamat: Philip Morris Harus Sejahterakan Petani Tembakau


Petani memetik pucuk tembakau untuk menjaga kualitas di areal persawahan Desa Bawangan, Ploso, Jombang, Jawa Timur, Jumat (14/8). (Foto Antara/Syaiful Arif)
Merahputih Bisnis - Kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Amerika disambut baik oleh Philip Morris International (PMI) yang berencana untuk menjalin kerjasama di bidang industri tembakau agar dapat memperluas bisnis rokok di tanah air.
Pengamat Kebijakan Publik Hasbullah Thabary mengatakan pihaknya menilai jumlah nilai investasinya hanya 1,9 miliar saja dan itu jumlah yang terlalu sedikit untuk nilai investasi. Selain itu, untuk mensejahaterakan petani Philip Morris harus membayar mahal agar para petani dapat sejahtera.
"bila ingin mensejahterakan masyarakat, tergantung dia mau bayar berapa ke petani. Oleh karena itu, perjanjian sudah ditandatangani pemerintah harus mengikuti perjanjian itu," ujar Hasbullah saat ditemui usai workshop Ekonomi Tembakau, di hotel Santika, jakarta Pusat, Rabu (4/11).
Hasbullah menegaskan kalau Philip Morris harus mensejahterakan petani tembakau, jangan sampai kedepannya dia sudah menikmati keuntungan dari rokok dan harus meninggalkan itu karyawan.
"Jadi perjanjian pemerintah dengan Philip Moris harus jelas. Selain itu, kesejahteraan petani cengkeh, buruh, dan petani tembakau harus disejahterahkan. Untuk itu, pemerintah harus melakukan perjanjian lebih mendalam lagi mengenai kesejahteraan mereka, jangan sampai setelah menikmati keuntungan lantas ditinggal begitu saja," tandasnya. (Abi)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi

Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas

Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT

Dinilai Menguntungkan dari Sisi Bisnis, Legislator PKB Usulkan KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok

Berani Merokok di Kereta? Siap-Siap Tiket Hangus dan Diusir Stasiun Terdekat!

Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

Dukung Satgas Rokok Ilegal, Jaga Penerimaan Negara dan Lindungi Industri Legal

Bukan Larangan Total! Wagub DKI Bocorkan Strategi Baru Hadapi Pro-Kontra KTR

Masa Depan Jakarta sebagai Kota Global Ditentukan oleh KTR, Sudah Saatnya Bebas Rokok
