Penanggulangan Terorisme Harus dari Akarnya

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 28 Juli 2016
Penanggulangan Terorisme Harus dari Akarnya

Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir (Foto BNPT)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Penanggulangan terorisme di Indonesia tidak hanya disebabkan faktor ideologi saja, tapi juga akibat kesenjangan ekonomi dan sosial. Faktor inilah yang merupakan akbar munculnya terorisme di Indonesia.

"Jika ingin menyelesaikan terorisme di Indonesia secara utuh, maka akar masalahnya yaitu ekonomi dan sosial itu harus diselesaikan lebih dulu," ujar Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Ahmad Syafi'i Maarif pada Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS yang digelar BNPT dan PP Muhammadiyah di Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Yogyakarta, Kamis (28/7).

Menurut, Buya Syafi'i Maarif, selama akar masalah itu tidak diselesaikan, maka jangan mimpi terorisme di Indonesia bisa diselesaikan secara utuh. Buktinya, sejak dulu tokoh teroris selalu muncul ke permukaan setelah tokoh lainnya tewas. Ini ia perkirakan akan terjadi pada kasus Santoso di Poso.

Ia menilai, tindakan terorisme bertentangan dengan semua agama karena konsep pemahamannya beraliran konsep kematian. Artinya tidak ada satupun teroris yang tidak siap mati tetapi semuanya siap mati apapun kondisinya. Pemikiran inilah yang berbahaya dan merupakan sebuah kekeliruan dalam memahami agama Islam yang rahmatan lil-alamin. 

Ditambah lagi faktor ekonomi dan sosial di atas, ia mengungkapkan, kelompok masyarakat miskin serta kehidupan sosialnya terisolasi akan mudah tertarik dengan pemikiran atau doktrin yang sesuai dengan kondisi mereka yang cenderung putus asa, ditambah mereka juga tidak paham masalah agama.

"Inilah yang menjadi tanggung jawab semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini. Hal itulah yang menjadi konsen Muhammadiyah agar penyelesaian masalah terorisme dilakukan secara utuh sehingga sasaran yang diinginkan dapat dicapai," kata Buya.

Di tempat yang sama Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir sepakat dengan pernyataan Buya Syafi'i Maarif. Menurutnya hal inilah yang membuat BNPT terus memperkuat sinergi dengan PP Muhammadiyah dalam pencegahan terorisme. Hal itu dilakukan untuk melindungi bangsa Indonesia dari propaganda paham radikal terorisme, terutama kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

“Tugas BNPT adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk melakukan aksi dalam mencegah penyebaran paham radikal terorisme. Sejauh ini, kami sudah sejalan dengan Muhammadiyah. Soalnya kalau tidak, cepat atau lambat masyarakat kita akan terkena ‘virus’ terorisme tersebut. Tidak hanya meluruskan ideologi mereka, tetapi juga memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial,” kata Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir.

Ia berharap, kolaborasi BNPT dengan Muhammadiyah dan ormas lainnya seperti NU, serta lembaga pemerintah terkait, bisa menjadi solusi untuk melakan pencegahan paham radikal terorisme yang lebih baik ke depan. Dalam pandangannya, ia menilai radikal dalam berbagai pandangan tidak selamanya tidak baik. Tapi saat ini, radikal itu dimanfaatkan kelompok pro kekerasan untuk menyebarkan pahamnya. Aksi kelompok kekerasan ini tidak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Menurut Mayjen Abdul Rahman Kadir, generasi muda saat tidak bisa menghindari keberadaan teknologi canggih yaitu internet (dunia maya), yang memicu semakin massifnya penggunaan media sosial.

“Mereka (teroris) pandai melakukan propaganda di dunia maya. Di sisi lain, kita kewalahan melakukan perlawanan. Karena itu kita harus bersinergi dalam menciptakan perdamaian di dunia maya untuk membentengi generasi muda dari propaganda kekerasan ini,” imbuh Mayjen Abdul Rahman Kadir.

BACA JUGA:

  1. Pengamat: Klaim Santoso Mati Syahid Bentuk Perang Opini
  2. TB Hasanuddin: Eksekusi Santoso Keberhasilan Satgas Tinombala bukan Korps
  3. Kisah Santoso, dari Penjual Buku Keliling Jadi Teroris Paling Dicari
  4. Teroris yang Tewas Dipastikan Santoso dan Mukhtar, Bukan Basri
  5. Kapolri Yakin Jenazah Teroris Poso, Santoso dan Basri
#BNPT #Muhammadiyah #Terorisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Proses perekrutan seringkali dimulai dari aktivitas permainan yang terkesan normal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Indonesia
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Sigit menjelaskan, temuan tersebut bermula dari aktivitas anak-anak dalam kelompok komunitas yang tumbuh dari hobi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Indonesia
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Para tersangka itu merekrut anak dan pelajar dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, gim online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Berita Foto
Densus 88 Polri Ungkap Kasus Teroris Rekrut Anak-anak dari Media Sosial dan Game Online
Konferensi pers penanganan rekrutmen secara online terhadap anak-anak oleh kelompok teroris di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 18 November 2025
Densus 88 Polri Ungkap Kasus Teroris Rekrut Anak-anak dari Media Sosial dan Game Online
Indonesia
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Anak itu direkrut melalui modus penyebaran, propaganda dilakukan secara bertahap lewat media sosial hingga game online.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Indonesia
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Densus 88 mengungkap pelaku ledakan SMAN 72 kerap mengakses situs darknet dan merakit sendiri bahan peledak. 96 orang luka-luka dalam peristiwa itu.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Indonesia
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Uji Lab Puslabfor akan memastikan serbuk tersebut, sementara motif bullying santer jadi dugaan penyebab aksi ini
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Indonesia
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, yang berstatus ABH dan diduga korban bullying, telah dioperasi karena luka berat di kepala dan dirawat intensif di ICU
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Indonesia
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Polri bersama dengan TNI masih mendalami insiden ledakan dalam bangunan SMAN 72 Jakarta yang berada di dalam Kompleks TNI AL, Jakarta, Jumat siang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Indonesia
Lupakan Dulu Sisi Kontroversialnya! PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Fokus pada Jasa-Jasa Soeharto Demi Kepentingan Bangsa dan Negara
Kemensos juga mengusulkan 40 nama lain, termasuk Gus Dur dan Marsinah.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Lupakan Dulu Sisi Kontroversialnya! PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Fokus pada Jasa-Jasa Soeharto Demi Kepentingan Bangsa dan Negara
Bagikan