Pemudik Pilih Motor Daripada Angkutan Mudik Gratis


Pemudik dengan sepeda motor
MerahPutih Nasional - Jumlah pemudik dengan menggunakan sepeda motor pada tahun ini diperkirakan mengalami lonjakan sebesar 50 persen. Pemerintah masih kesulitan menggiring pemudik dengan menggunakan sepeda motor agar beralih ke angkutan mudik yang disediakan pemerintah.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub sekaligus Koordinator Angkutan Lebaran Terpadu 2016 Pudji Hartanto Iskandar memaparkan prakiraan kenaikan jumlah sepeda motor hingga 50 persen atau 5,6 juta unit sepeda motor pada masa angkutan Lebaran 2016. Padahal, tahun lalu hanya sebanyak 3,7 juta sepeda motor.
Berdasarkan data prakiraan masa angkutan mudik Lebaran 2016 Kemenhub, moda angkutan mudik roda empat juga mengalami peningkatan yakni jumlah unit mobil naik 4,5 persen menjadi 2,4 juta mobil dibandingkan Lebaran 2015, yakni 2,3 juta mobil.
"Tahun ini juga terjadi peningkatan sebesar 50 persen untuk kendaraan sepeda motor," kata Pudji dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2016 di Jakarta, Jumat (27/5) seperti dilansir Antara News.
Kenaikan penggunaan kendaraan pribadi pada masa mudik dan balik Lebaran 2016 bertolak belakang dengan prediksi jumlah penumpang yang menggunakan angkutan umum di jalan, yaitu turun 7,87 persen menjadi 17,6 juta orang dari 4,7 juta orang pada Lebaran 2015.
Sementara itu, moda lainnya cenderung mengalami peningkatan, seperti moda penyeberangan naik 3,54 persen, moda kereta api naik 4,63 persen, moda laut naik tiga persen dan moda udara naik 7,62 persen.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamurahardjo mengaku sulit untuk menggiring pemudik dengan sepeda motor ke angkutan umum, meskipun sudah disediakan angkutan mudik gratis.
Bahkan, dia menyebutkan, anggaran untuk angkutan mudik gratis bagi pengemudi sepeda motor meningkat empat kali lipat tahun ini yaitu mencapai Rp20 miliar dari tahun sebelumnya Rp5 miliar.
Hemi menampik bahwa bertahannya pemudik sepeda motor menggunakan moda roda dua tersebut karena angkutan umum tidak layak.
"Kami sudah melakukan survei dan bertanya kepada mereka, tidak ada yang menyebutkan karena angkutan umumnya tidak layak, tapi kepada aspek personal," katanya.
Dia menyebutkan sejumlah alasan di antaranya, lebih irit, tidak tersedianya angkutan umum di kampung, ingin menunjukkan kesuksesan dengan membawa motor ke kampung dan sebagainya.
"Mereka bilangnya membawa sepeda motor mempermudah silaturahmi dengan saudara-saudaranya," katanya.
BACA JUGA:
- Ini Lokasi Pendaftaran Mudik Gratis Kemenhub dengan Bus
- Pilot Lion Air Mogok, Kemenhub akan Beri Sanksi
- Budi Waseso: 3 Kru Lion Air Pemakai Narkoba Sudah Dipecat
- Duh, Kru Lion Air Kena Masalah Lagi!
- Heboh Terdengar Desahan di Kokpit Pesawat Lion Air
Bagikan
Berita Terkait
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi

Selama Masa Angkutan Lebaran 2025, Ketepatan Waktu Kereta Api Belum Capai 100% On Time

Okupansi Keberangkatan Kereta Api Capai 104 Persen selama Mudik Lebaran 2025

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Berakhir, Korlantas Polri Bakal Evaluasi Semua Aspek

One Way Nasional sepanjang 344 Kilometer saat Arus Balik Lebaran Resmi Dibuka

Puncak Arus Balik Lebaran, 35 Ribu Kendaraan Menyeberangan ke Jawa dan Sumatera

Nyaris 1 Juta Kendaraan Kembali ke Wilayah Jabodetabek saat Periode Arus Balik Lebaran

Puncak Arus Balik Hari Ini, 117 Ribu Kendaraan Diprediksi Bergerak ke Arah Jakarta

Persaingan di Jakarta Makin Keras, Perantau Baru Setelah Lebaran Diprediksi Turun
