Pemerintah Harus Hitung Ulang Jumlah Sapi di Lapangan

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 05 Januari 2016
Pemerintah Harus Hitung Ulang Jumlah Sapi di Lapangan

Penjualan sapi. (Foto: MP/Muchammad Yani)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Bisnis - Ketua Umum DPP Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana menjelaskan bahwa hasil data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait populasi sapi lokal masih kurang relevan.

Teguh mengatakan, pemerintah mesti menghitung kembali jumlah sebenarnya populasi sapi lokal agar dapat mempertimbangkan kebutuhan sapi dalam negeri.

“Kalau saya boleh menyarankan, pemerintah harus melakukan perhitungan kembali jumlah sapi lokal saat ini. Data produksi sapi lokal yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak relevan di lapangan, masih banyak daging impor ilegal beredar,” kata Teguh pada diskusi Bincang Agribisnis di Cikini, Jakarta pusat, Selasa (5/1).

Teguh menambahkan, saat ini sangat penting berapa jumlah populasi sapi untuk menghindari terjadinya mangkrak pada kapal pengangkut sapi yang tengah dipersiapkan pemerintah.

“Harus pastikan stok sapi lokal dulu. Pemerintah hanya menekan para peternak dengan membesar-besarkan jumlah stok sapi lokal, sementara nyatanya tidak ada. Dan kalau sapi lokal enggak cukup, jangan-jangan kapal ternak itu nantinya bakal mangkrak,” jelasnya.

Di samping itu, Teguh sangat yakin program swasembada sapi yang dicanangkan Kementerian Pertanian akan mengalami kegagalan seperti menteri-menteri pertanian sebelumnya.

"Jadi Menteri pertanian harus melakukan penghitungan ulang berapa jumlah sapi yang dimiliki pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pangan," terangnya. (abi)


BACA JUGA:

  1. Mentan: Pengiriman Sapi dari NTT Jauh Lebih Murah
  2. Optimalisasi Distribusi Ternak Sapi, Pemerintah Gunakan Kapal Khusus
  3. Impor Sapi Naik Empat Kali Lipat pada Akhir Tahun
  4. Kemendag Izinkan Bulog Impor 10.000 Ton Daging Sapi
  5. Pengamat: Target Swasembada Sapi 2019 Sulit Tercapai
#Teguh Boediyana #Swasembada Sapi #Peternakan Sapi
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Video
Pemerintah Diminta Kembalikan Peran Bulog Serta Merangkul Peternak Sapi Lokal
Ia berharap pemerintahan Presiden Prabowo lebih maksimalkan peran Bulog untuk atasi hal ini.
Rezita Kesuma - Selasa, 12 November 2024
Pemerintah Diminta Kembalikan Peran Bulog Serta Merangkul Peternak Sapi Lokal
Indonesia
Peternak Sapi Buang Susu, Legislator Ingatkan Pidato Prabowo
Politikus Demokrat ini tak menampik, langkah pemerintah melakukan impor susu juga menjadi penyebab pabrik membatasi kuota susu peternak lokal.
Frengky Aruan - Senin, 11 November 2024
Peternak Sapi Buang Susu, Legislator Ingatkan Pidato Prabowo
Indonesia
Aksi Protes Buang Susu Hasil Panen, Dinas Peternakan Jateng Angkat Bicara
Peternak susu perah Kabupaten Boyolali membuang susu hasil panen sebagai aksi protes.
Frengky Aruan - Minggu, 10 November 2024
Aksi Protes Buang Susu Hasil Panen, Dinas Peternakan Jateng Angkat Bicara
Indonesia
Peternak Buang Ribuan Liter Susu Karena Serapan Dibatasi, Diduga Utamakan Impor
Peternak berharap pemerintah lebih memikirkan nasib para peternak dan produsen susu lokal, atau dalam negeri ketimbang melakukan impor.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 09 November 2024
Peternak Buang Ribuan Liter Susu Karena Serapan Dibatasi, Diduga Utamakan Impor
Indonesia
Indonesia Butuh 1,2 Juta Ekor Sapi Indukan, Termasuk Untuk Penuhi Program Makan Bergizi Gratis
Kebijakan mendatangkan indukan sapi pedaging dan perah membutuhkan beragam kesiapan
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 06 Agustus 2024
Indonesia Butuh 1,2 Juta Ekor Sapi Indukan, Termasuk Untuk Penuhi Program Makan Bergizi Gratis
Indonesia
Penyebaran Antraks Bukti Infrastruktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Lemah
Johan Rosihan mendesak pemerintah meningkatkan kewaspadaan kejadian antraks pada manusia dan hewan ternak.
Zulfikar Sy - Jumat, 14 Juli 2023
Penyebaran Antraks Bukti Infrastruktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Lemah
Indonesia
Ratusan Sapi di Sragen Terpapar Penyakit Virus Lumpy Skin Disease
Peternak sapi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dikhawatirkan dengan penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD).
Zulfikar Sy - Rabu, 18 Januari 2023
Ratusan Sapi di Sragen Terpapar Penyakit Virus Lumpy Skin Disease
Bagikan