Mentan: Pengiriman Sapi dari NTT Jauh Lebih Murah
Sejumlah jurnalis mengabadikan proses bongkar muat sapi impor yang baru saja tiba dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (2/9). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Merahputih Peristiwa - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa saat ini pemerintah memilih untuk tidak melakukan impor sapi. Biaya pengiriman dalam negeri, yaitu dari Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dipatok jauh lebih murah dibanding sapi impor dari Australia.
"Sebelumnya, banyak orang bilang bahwa biaya impor dari Autralia jauh lebih murah, namun saya bisa buktikan bahwa daging sapi yang kita kirim dari NTT biayanya jauh murah dari perkirakan orang selama ini," ungkap Amran saat ditemui di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (11/12).
Amran menambahkan, anggaran yang dikeluarkan untuk pengiriman sapi siap potong dari NTT saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai Rp320 ribu per ekor. Harga tersebut sudah dipangkas sekira 80 persen dari biaya pengiriman sebelumnya sebesar Rp1,8 juta per ekor.
"Sementara, kalau impor sapi dari Australia memakan biaya yang sangat besar Rp4 juta per ekor, jadi kami dapat menghemat anggaran yang lebih murah," tutur pria kelahiran Makassar itu.
Menurut Amran, pemerintah saat ini berupaya untuk memotong rantai pengiriman sapi yang selama ini memakan waktu yang panjang.
"Untuk itu, kami terus melakukan upaya agar dapat berjalan lancar pada tahap seterusnya. Penyaluran sapi lokal jauh lebih murah dari pada harga daging sapi impor," pungkasnya. (abi)
BACA JUGA:
- Program Sentra Peternakan Rakyat Belum Berjalan Maksimal
- Pemprov Jakarta akan Bangun Lahan Peternakan Seluas 100 Hektare di NTT
- Mendag: Pertanian dan Peternakan harus Terintegrasi dengan Teknologi
- Kisah Bob Sadino, Dari Penjual Telur Jadi Pengusaha Pangan dan Peternakan
- Kisruh Data Pangan, Kementan dan BPS Jangan Perkeruh Suasana
Bagikan
Berita Terkait
Mentan Amran Sebut Harga Telur Mahal Adalah Berkah dari Program Makan Bergizi Gratis
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Menteri Amran Klaim Petani Muda Hasilkan Pendapatan Rp 20 Juta Per Bulan
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Bapanas Kini Dipimpin Mentan Amran Sulaiman, Prabowo Ingin Satu Komando Urusan Pangan
DPR Dorong Pemerintah Libatkan Peternak Kecil dalam Program Sapi Merah Putih
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Raker Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR Bahas Beras Satu Harga
Jaga Harga, Pemerintah Siap Gelontorkan 1,5 Juta Beras
Titiek Soeharto Minta Mentan Beri Efek Jera Perusahaan Nakal Terkait Beras Oplosan