Mentan: Pengiriman Sapi dari NTT Jauh Lebih Murah

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 11 Desember 2015
Mentan: Pengiriman Sapi dari NTT Jauh Lebih Murah

Sejumlah jurnalis mengabadikan proses bongkar muat sapi impor yang baru saja tiba dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (2/9). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih Peristiwa - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa saat ini pemerintah memilih untuk tidak melakukan impor sapi. Biaya pengiriman dalam negeri, yaitu dari Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dipatok jauh lebih murah dibanding sapi impor dari Australia.

"Sebelumnya, banyak orang bilang bahwa biaya impor dari Autralia jauh lebih murah, namun saya bisa buktikan bahwa daging sapi yang kita kirim dari NTT biayanya jauh murah dari perkirakan orang selama ini," ungkap Amran saat ditemui di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (11/12).

Amran menambahkan, anggaran yang dikeluarkan untuk pengiriman sapi siap potong dari NTT saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai Rp320 ribu per ekor. Harga tersebut sudah dipangkas sekira 80 persen dari biaya pengiriman sebelumnya sebesar Rp1,8 juta per ekor.

"Sementara, kalau impor sapi dari Australia memakan biaya yang sangat besar Rp4 juta per ekor, jadi kami dapat menghemat anggaran yang lebih murah," tutur pria kelahiran Makassar itu.

Menurut Amran, pemerintah saat ini berupaya untuk memotong rantai pengiriman sapi yang selama ini memakan waktu yang panjang.

"Untuk itu, kami terus melakukan upaya agar dapat berjalan lancar pada tahap seterusnya. Penyaluran sapi lokal jauh lebih murah dari pada harga daging sapi impor," pungkasnya. (abi)

 

BACA JUGA:

  1. Program Sentra Peternakan Rakyat Belum Berjalan Maksimal
  2. Pemprov Jakarta akan Bangun Lahan Peternakan Seluas 100 Hektare di NTT
  3. Mendag: Pertanian dan Peternakan harus Terintegrasi dengan Teknologi
  4. Kisah Bob Sadino, Dari Penjual Telur Jadi Pengusaha Pangan dan Peternakan
  5. Kisruh Data Pangan, Kementan dan BPS Jangan Perkeruh Suasana
#Menteri Pertanian #Impor Sapi #Andi Amran Sulaiman
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Dorong Pemerintah Libatkan Peternak Kecil dalam Program Sapi Merah Putih
Ahli embrio transfer manusia, ahli embrio transfer hewan, bersatu, membuat contoh perbaikan genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
DPR Dorong Pemerintah Libatkan Peternak Kecil dalam Program Sapi Merah Putih
Indonesia
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Tugas pemerintah tidak mudah untuk tetap menjaga petani tetap sejahtera dan konsumen bahagia.
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Berita Foto
Raker Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR Bahas Beras Satu Harga
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kedua kanan), Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani (kiri) bersiap mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 21 Agustus 2025
Raker Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR Bahas Beras Satu Harga
Indonesia
Jaga Harga, Pemerintah Siap Gelontorkan 1,5 Juta Beras
Pemerintah bersiap menggelar operasi pasar besar-besaran.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Jaga Harga, Pemerintah Siap Gelontorkan 1,5 Juta Beras
Indonesia
Titiek Soeharto Minta Mentan Beri Efek Jera Perusahaan Nakal Terkait Beras Oplosan
Kasus beras oplosan ini sangat bertolak belakang dengan semangat pemerintah menuju swasembada pangan.
Frengky Aruan - Rabu, 16 Juli 2025
Titiek Soeharto Minta Mentan Beri Efek Jera Perusahaan Nakal Terkait Beras Oplosan
Indonesia
Mentan Amran Beberkan Modus Beras Oplosan yang Rugikan Negara Rp 99 Triliun
"Ibaratnya emas 24 karat, sebenarnya 18 karat tapi dijual 24 karat. Harganya naik, bukan kualitasnya," imbuh Mentan Amran.
Frengky Aruan - Rabu, 16 Juli 2025
Mentan Amran Beberkan Modus Beras Oplosan yang Rugikan Negara Rp 99 Triliun
Indonesia
Mentan Ungkap 85 Persen Beras yang Beredar Tak Sesuai Standar, Nilai Kerugian Capai Rp 99 Triliun
Hal ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, di mana ia juga mengungkap 50-60 persen beras tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan spesifikasi berat.
Frengky Aruan - Rabu, 16 Juli 2025
Mentan Ungkap 85 Persen Beras yang Beredar Tak Sesuai Standar, Nilai Kerugian Capai Rp 99 Triliun
Indonesia
Ribuan Sapi Perah Bunting Asal Australia Masuk Indonesia, Buat Percepat Produksi Susu Nasional
Kehadiran sapi impor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peternak lokal dan mendorong kemandirian produksi susu di dalam negeri
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Ribuan Sapi Perah Bunting Asal Australia Masuk Indonesia, Buat Percepat Produksi Susu Nasional
Indonesia
Pemerintah Tidak Lagi Berlakukan Batasan Kuota Impor Sapi Hidup Demi Ketahanan Pangan
Pengimpor bisa melakukan impor sapi hidup tanpa batasan untuk berbagai tujuan, mulai dari penggemukan, pemotongan, hingga produksi susu guna mendukung industri peternakan dan kebutuhan konsumsi masyarakat.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Juni 2025
Pemerintah Tidak Lagi Berlakukan Batasan Kuota Impor Sapi Hidup Demi Ketahanan Pangan
Indonesia
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, meminta semua pihak untuk tidak mempermainkan nasib petani. Hal ini diungkapkan setelah ia menyoroti adanya dugaan oknum mafia pangan.
Soffi Amira - Sabtu, 07 Juni 2025
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Bagikan