Pemerintah Buka Dialog dengan OPM


Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya. (Foto: setkab.go.id)
MerahPutih Peristiwa - Pemerintah bakal membuka ruang dialog bagi semua komponen masyarakat Papua untuk menyelesaikan setiap konflik yang terjadi di sana, termasuk berdialog dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Salah satu upaya dialog pemerintah yaitu ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan menghadiri Musyawarah Lembaga Masyarakat Adat Papua yang akan digelar di Jayapura akhir November mendatang.
Staf Khusus Presiden Lenis Koyogya mengatakan, kehadiran Presiden Jokowi dalam Musyawarah Lembaga Masyarakat Adat Papua sebagai komitmen untuk mengedepankan pendekatan adat dibanding mengedepankan pendekatan keamanan dalam menyelesaikan masalah di Papua.
"Dengan pendekatan tersebut pemerintah telah membuka ruang dialog bagi semua komponen masyarakat Papua, termasuk bagi Kelompok Sipil Bersejata atau Organisasi Papua Merdeka (OPM)," kata Lenis di ruang kerjanya seperti dilansir Kantor Sekretariat Kabinet, Jumat (20/11).
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa kondisi wilayah Papua aman pasca kebebasan aktivis kemerdekaan Papua Filep Jacob Semuel Karma dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Aberpura, Jayapura.
Seperti diketahui, Filep Karma bebas pada Kamis (19/11) lalu. Filep menjalani hukum 11 tahun penjara karena terlibat dalam peristiwa pengibaran Bintang Kejora pada sebuah upacara di Jayapura.
Filep divonis melakukan penghianatan terhadap simbol dan lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga dihukum penjara 15 tahun. Filep Karma dibebaskan dari pembebasan awal yang tahun 2019.
"Papua biasa saja, tidak ada pengamanan khusus. Aman saja, apa yang tidak aman? Negeri kita aman-aman saja kok," kata Luhut Panjaitan usai memimpin rapat koordinasi di kantornya, Jakarta, Kamis (19/11), dilansir Kantor Berita Antara.
Ia mengatakan, tidak perlu pengamanan khusus di Papua setelah aktivis OPM bebas dari tahanan politik.
Hal yang sama disampaikan Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti. Ia menyatakan bahwa pasca bebasnya Filep Karma tidak ada peristiwa menojol di Papua. Papua cukup aman. Dan, persoalan-persoalan yang menonjol hanya terkait Pilkada Serentak 2015 yang akan digelar Desember mendatang.
Baca Juga:
- Mantan Kapolda Papua: OPM Diduga Terlibat dalam Kerusuhan Tolikara
- OPM Bukan Gerakan Berbahaya, Kondisi Papua Sudah Aman
- Mabes TNI: Kita Sangat Siap Hadapi OPM
- Alasan TNI Ogah Tanggapi Ancaman OPM
- Papua Daerah Rentan Konflik Tertinggi pada Pilkada Serentak
Bagikan
Berita Terkait
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Enos Tipagau, Pentolan OPM Pelaku Penembakan Warga Sipil hingga Tokoh Agama Dilumpuhkan Aparat TNI

Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis

Baku Tembak OPM dan TNI Tewaskan 2 Anggota Egianus Kogoya di Yahukimo, Senjata Hingga Amunisi Disita

Serka Segar Gugur Saat Tugas Mengantar Obat, OPM Akui Bertanggung Jawab

[HOAKS atau FAKTA]: OPM Menyerah ke Pemerintah Indonesia, Ingin Papua Punya Masa Depan Baik
![[HOAKS atau FAKTA]: OPM Menyerah ke Pemerintah Indonesia, Ingin Papua Punya Masa Depan Baik](https://img.merahputih.com/media/a5/4d/3b/a54d3ba36dca5b0a5c2786199d153e74_182x135.jpeg)
Luhut Sebut China Tunggu Perpres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ingin Segera Joint Study

Rindu Keluarga, Bos OPM Yeremias Foumair Pilih Kembali Setia ke NKRI

Saksi Hidup 10 Tahun Jadi Pembantu Jokowi, Luhut: Jangan Mempersulit Pemerintahan Prabowo

Guru Jadi Korban Pembantaian KKB, Bupati Yahukimo Syok
