Pembangunan Masjidil Haram dari Masa Ke Masa


Masjidil Haram (Flickr)
MerahPutih Timur Tengah – Musibah jatuhnya sebuah Crane raksasa di Masjidil Haram, Arab Saudi Jumat (11/9) malam waktu setempat atau Sabtu (12/9) dinihari masih menjadi sorotan dari banyak kalangan.
Mengulik tentang Masjidil Haram sendiri merupakan sebuah masjid di kota Mekkah, dan merupakan Masjid terbesar di dunia yang dikenal sebagai tempat tersuci bagi umat Islam. Masjid ini juga merupakan tujuan utama umat islam saat menjalani ibadah haji. Masjidil Haram dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah Salat.
Selain itu di masjid inilah setiap orang yang menjalani ibadah haji harus melakukan tawaf. Tawaf sendiri merupakan salah satu rukun ibadah haji yang wajib dilakukan umat Islam. Sebagai kota suci umat Islam, berdasarkan hukum yang berlaku di Arab Saudi, bagi setiap orang Non-Muslim tidak diijinkan memasuki kota Mekkah.
Menurut keyakinan umat Islam, Ka'bah atau Bakkah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam. Dan kemudian dilanjutkan pada masa Nabi Ibrahim bersama dengan anaknya, Nabi Ismail yang meninggikan dasar - dasar Ka'bah, dan sekaligus membangun masjid di sekitar Ka'bah tersebut. Ka'bah kurang lebih terletak di tengah masjidil Haram, tingginya mencapai lima belas hasta dan bentuknya kubus batu besar.
Selanjutnya perluasan Masjidil Haram dimulai pada tahun 638 sewaktu khalifah Umar bin Khattab, dengan membeli rumah-rumah di sekeliling Ka'bah dan diruntuhkan untuk tujuan perluasan, dan kemudian dilanjutkan lagi pada masa khalifah Usman bin Affan sekitar tahun 647 M.
Ditahun 2015 ini juga Masjidil Haram sedang dalam proyek perluasan. Namun, hal tersebut justru malah menelan banyak korban para jamaah yang hendak melakukan ibadah haji. Sebuah Crane yang dioperasikan dalam proyek perluasan Masjidil Haram, secara tiba-tiba saja jatuh akibat cuaca buruk. Hingga saat ini korban meninggal sudah mencapai 107 dan jamaah haji lainnya yang mengalami luka-luka mencapai 238 korban.
Kecelakaan itu terjadi saat Arab Saudi mulai menerima Jamaah Calon Haji dari seluruh dunia untuk menunaikan Rukun Islam Kelima tersebtu, yang akan dimulai dalam waktu dekat. Perluasan Masjidil Haram bertujuan agar masjid tersebut bisa menampung jamaah, yang jumlahnya terus bertambah dari tahun-ke-tahun, dari seluruh dunia terutama pada Musim Haji. Seperti yang dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga:
Ribuan Doa Netizen untuk Korban Crane Masjidil Haram Lewat #PrayForMakkah
Mengerikan, Video Detik-Detik Jatuhnya Crane di Masjidil Haram
Bagikan
Berita Terkait
Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre

BPKH Dukung Penyidikan KPK Terkait dengan Kuota Haji 2024

Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

BP Haji Bakal Jadi Kementerian Haji, Presiden Bakal Tunjuk Menteri

Kementerian Haji Diminta Negosiasi Harga dan Lobi Arab Saudi untuk Calon Jemaah, Antrean Panjang Bisa Jadi Pendek

Revisi UU Haji Berujung Ada Kementerian Baru, Dasco: Serahkan ke Pemerintah

Layanan Haji Satu Atap di Bawah Kementerian Haji dan Umrah, Pengelolaan Tabungan Jemaah Tetap dipisah

Pemerintah Gerak Cepat Siapkan Perpres Kementerian Haji dan Umrah

Perangkat dan Struktur Kementerian Haji dan Umrah Bakal Sampai Daerah, Ini Tugas Detailnya

Urusan Haji kini di Bawah Kementerian Baru, DPR Tekankan Perbaikan Signifikan
