Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Batal

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 04 September 2015
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Batal

Dua model berdiri di samping maket kereta cepat dalam acara "China High Speed Railway Public Display" di Senayan City, Jakarta, Kamis (13/8). (Foto Antara/Yustinus Agyl)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih, Bisnis-Pemerintah Jepang dan Tiongkok terpaksa gigit jari setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membatalkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Jakarta-Bandung high speed railway). Pemerintah memutuskan proyek kereta cepat berubah menjadi kereta berkecepatan sedang.

"Saya telah menerima laporan dari Tim Penilai Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung pada 3 September 2015," kata Presiden Jokowi dalam pointers pernyataan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (4/9).

Berdasarkan rekomendasi dari tim penilai Kepala Negara memutuskan Pemerintah akan mengembangkan kereta berkecepatan sedang.

Alasan utama Jokowi menolak studi kelayakan Jepang maupun Tiongkok karena dalam proposal keduanya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Di samping itu, pemerintah Jepang meminta jaminan jika menang dalam tender proyek ini.

“Kereta cepat tidak gunakan APBN. Kita serahkan BUMN. Pemerintah tidak akan menyediakan dana jaminan dalam bentuk apapun. Di mana kerja sama pembangunan dalam bentuk business to business," kata mantan Gubernur DKI ini.

Untuk itu, Presiden memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menindaklanjuti kelanjutan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Saat ini pemerintah juga sedang mempersiapkan pengembangan high speed train (HST) Jakarta-Surabaya dan jaringan kereta api di luar Jawa. (Luh)

Baca Juga:

Penentuan Proyek Kereta Cepat, Presiden Serahkan Kepada BUMN

Menko Perekonomian Tunggu Presiden Terkait Pemenang Proyek Kereta Api Cepat

Menteri Jonan: Proyek Kereta Cepat Tak Bisa Andalkan Pengalaman Saja

Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pemerintah Belum Tentukan Pilihan

#Kereta Cepat #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
KPK menyelidiki pengadaan lahan untuk Whoosh yang tidak wajar. Namun jika pembayarannya wajar, maka tidak akan diperkarakan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
 KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
Indonesia
Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Punya Solusi Bayar Utang Kereta Cepat
Danantara Indonesia menyatakan sudah menyiapkan dua skema untuk menyelesaikan utang dari proyek KCIC, yaitu dengan mengambilalih infrastrukturnya dan menyuntikkan dana tambahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Punya Solusi Bayar Utang Kereta Cepat
Indonesia
Pemerintah Siapkan Opsi PSO Untuk Kereta Cepat Biar Bisa Bayar Utang
Pemerintah Siapkan Opsi PSO Untuk Kereta Cepat Biar Bisa Bayar Utang
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Siapkan Opsi PSO Untuk Kereta Cepat Biar Bisa Bayar Utang
Indonesia
Gaet Penumpang Asing, KCIC Siapkan Perluasan Kanal Penjualan Tiket Whoosh ke Pasar Internasional
Secara kumulatif sejak awal operasional pada Oktober 2023, layanan Kereta Cepat Whoosh telah digunakan oleh 600.958 wisatawan asing.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Gaet Penumpang Asing, KCIC Siapkan Perluasan Kanal Penjualan Tiket Whoosh ke Pasar Internasional
Indonesia
Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi
Presiden Prabowo Subianto menegaskan siap bertanggung jawab atas pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh), menilai Indonesia masih sanggup membayar utangnya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 November 2025
Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi
Indonesia
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Prabowo menekankan proyek transportasi publik seperti Whoosh tidak seharusnya dilihat dari sisi keuntungan finansial semata, melainkan dari manfaatnya bagi masyarakat.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Indonesia
Pemerintah Janji Selesaikan Masalah Utang Kereta Cepat, Ngotot Ingin Bangun Lagi Sampai Banyuwangi
pabila persoalan mengenai utang kereta cepat Jakarta-Bandung ini selesai, Pemerintah juga berencana mengembangkan proyek kereta cepat ke wilayah lain, termasuk jalur Jakarta-Surabaya hingga Banyuwangi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Pemerintah Janji Selesaikan Masalah Utang Kereta Cepat, Ngotot Ingin Bangun Lagi Sampai Banyuwangi
Indonesia
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Jokowi sebut Whoosh jadi investasi sosial. Demokrat mempertanyakan siapa yang akan menalangi kerugiannya.
Soffi Amira - Sabtu, 01 November 2025
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Indonesia
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
Mantan penyidik senior KPK, Praswad Nugraha menilai, adanya indikasi kuat dalam dugaan korupsi proyek Whoosh.
Soffi Amira - Jumat, 31 Oktober 2025
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
Indonesia
Prabowo Perintahkan Anak Buah Putar Otak Tangani dan Hitung Detail Utang Jumbo Whoosh
Pras melanjutkan pemerintah tidak hanya menyelesaikan masalah Whoosh, tetapi juga persoalan lain terkait transportasi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Prabowo Perintahkan Anak Buah Putar Otak Tangani dan Hitung Detail Utang Jumbo Whoosh
Bagikan