Pelindo II Harus Kelola Terminal Kontainer Tanpa Campur Tangan Asing

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 26 September 2015
Pelindo II Harus Kelola Terminal Kontainer Tanpa Campur Tangan Asing

Ekonom senior Didik J Rachbini (kanan) saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema Berjalan di Titian Pendapatan dan Belanja di Jakarta, Sabtu (26/9). (Foto Antara/Sigid Kurniawan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih, Bisnis-Pengamat ekonomi menilai perpanjangan kontrak kerjasama pengelolaan Jakarta International Container Terminal (JITC) dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja tidak akan menguntungkan Indonesia. Pemerintah sebaiknya mendorong PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II/IPC) untuk mengambilalih pengelolaan sendiri tanpa pihak asing.

"Sekarang secara politik, pemerintah harus berkeras agar Pelindo II melakukan pekerjaan sendiri. teknologi itu sudah dikuasai jangan diserahkan kepada asing. Pihak asing boleh ikut tapi di belakang. Jangan main kontrak diserahkan begitu saja. Lakukan sendiri dan itu akan lebih untung," ucap pakar ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9).

Lebih jauh Didik mengatakan, pemerintah harus terus mendorong Pelindo II untuk melakukan pengelolaan sendiri tanpa harus dibantu oleh pihak asing. Jika kontrak tersebut tetap dilakukan, maka akan terjadi kemerosotan ekonomi di kemudian hari.

Namun sebaliknya, kata Didik, jika pengelolaan pelabuhan dikelola Pelindo sendiri maka akan dapat meningkatkan kemajuan ekonomi. Pasalnya, keuntungan yang didapat pada jasa angkut barang tidak dibagi dengan pihak asing.

"Sebab apa, kalau diserahkan kepada asing itu penerimaannya menjadi penerimaan orang luar dan menjadi defisit neraca berjalan kita. Kalau neraca berjalan kita berat maka ekonomi kita rentan. Ekonomi kita rentan karena jasa seenaknya saja diserahkan, sehingga harus berusaha keras masuk kedalam pengelolaan kita sendiri. Hasilnya
nanti justru masuk ke dalam cast flow kita," ujar mantan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2012 ini.

Seperti diketahui, pengelolaan JITC dan TPK Koja selama ini dilakukan berdua antara PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II/IPC) dengan Hutchison Port Holding (HPH), perusahaan asal Hong Kong. Kerjasama konsesi pengelolaan JICT dengan TPK Koja dengan HPH dilakukan Pelindo II sudah berlangsung belasan tahun sejak 1999. Kontrak berdurasi 20 tahun tersebut akan berakhir 2019. Meski ditentang banyak pihak, sejak tahun lalu Pelindo II telah bersikukuh memperpanjang kontrak kerjasama pengeloaan dua terminal kontainer di Jakarta dengan HPH hingga 2039. (yni)

Baca Juga:

  1. Masalah Pelindo II Tidak Bisa Dituntaskan Lewat Pasang Iklan
  2. Rizal Ramli Desak DPR Usut Sumber Dana Iklan Pelindo II
  3. Pansus Pelindo II Masih Dirapatkan di Bamus DPR
  4. Simpan Borok, Pelindo II Ogah Transparan
  5. Potensi Kerugian Negara di Pelindo II Capai 1,1 Juta Dolar AS

 

 

#INDEF #Didik J Rachbini #TPK Koja #JICT #Terminal Kontainer #Hutchison Port Holding (HPH) #Pelindo II
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Pengoplosan Beras Ancam Negara, Indef Desak Presiden Turun Tangan
Indef merekomendasikan pemerintah untuk mengubah pendekatan dari reaktif
Angga Yudha Pratama - Senin, 28 Juli 2025
Pengoplosan Beras Ancam Negara, Indef Desak Presiden Turun Tangan
Indonesia
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Parah, Prabowo Diminta Evaluasi Manajemen Pelindo
Insiden kemacetan parah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, pada Kamis (17/4) lalu.
Wisnu Cipto - Selasa, 22 April 2025
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Parah, Prabowo Diminta Evaluasi Manajemen Pelindo
Berita
Mengenang Cinta Faisal Basri pada Tanah Air di Puisi Terakhirnya: Rumah Indonesia, Rumah Kita
Faisal Basri, Ekonom Senior Universitas Indonesia, Meninggal Dunia pada Kamis Pagi Faisal Basri, ekonom senior dari Universitas Indonesia, meninggal dunia pada Kamis pagi sekitar pukul 03.50 WIB.
ImanK - Kamis, 05 September 2024
Mengenang Cinta Faisal Basri pada Tanah Air di Puisi Terakhirnya: Rumah Indonesia, Rumah Kita
Indonesia
Sejumlah Mobil Formula E Bakal Konvoi di Jalan Protokol Jakarta 28 Mei 2023
Jakarta akan kembali menyelenggarakan balap mobil Formula E pada 3 dan 4 Juni 2023 mendatang. Sebelum puncak acara, dikabarkan sejumlah mobil Jakarta E-Prix bakal lakukan konvoi di jalan protokol ibu kota.
Mula Akmal - Senin, 15 Mei 2023
Sejumlah Mobil Formula E Bakal Konvoi di Jalan Protokol Jakarta 28 Mei 2023
Indonesia
Naiknya Tarif Ojol akan Meningkatkan Angka Inflasi
Peneliti Indef, Nailul Huda memaparkan sejumlah dampak kenaikan tarif ojek online (ojol) yakni memicu peningkatan inflasi, berkurangnya produk domestik bruto (PDB), hingga pertambahan jumlah penduduk miskin.
Mula Akmal - Minggu, 11 September 2022
Naiknya Tarif Ojol akan Meningkatkan Angka Inflasi
Bagikan