Masalah Pelindo II Tidak Bisa Dituntaskan Lewat Pasang Iklan


Dirut Pelindo II RJ Lino (kiri) saat rapat dengan panitia kerja (Panja) Pelindo II Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
MerahPutih Politik - Analis politik senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai langkah Direktur Utama (Dirut) Pelindo II RJ Lino yang memasang iklan di media massa nasional bukanlah solusi untuk menuntaskan dugaan kasus korupsi di perusahaan milik negara.
Karyono menyayangkan selain menghabiskan dana hingga miliaran rupiah, iklan di media massa yang dilakukan RJ Lino sama sekali tidak menuntaskan masalah. Hal yang terjadi justeru malah menambah keruncingan antara dirinya dengan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.
"Menyelesaikan masalah di Pelindo II bukan dengan cara memasang iklan. Lino seharusnya mengungkap kebenaran di depan penegak hukum, bukan sekadar menyampaikannya melalui iklan. Kebenaran harus diungkap dan diproses secara hukum, bukan dengan rekayasa iklan," kata Karyono di Jakarta, Kamis (17/9).
Sementara itu, Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, menganggap bahwa pemasangan iklan "New Priok" di beberapa media nasional yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II itu dinilai sebagai pengalihan isu dugaan megakorupsi di Pelindo II.
"Iklan Pelindo II di beberapa media nasional yang dipasang RJ Lino itu secara tersirat untuk melawan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (RR). Dengan iklan itu, diharapkan Lino dapat menciptakan dan menggiring opini publik, sehingga Lino dapat dukungan untuk 'menghajar' RR, supaya jangan macam macam dengan Lino," ujar Uchok Sky Khadafi.
Diberitakan merahputih.com sebelumnya Menko Maritim dan Sumber Daya Manusia Rizal Ramli geram dengan ulah Lino yang menghamburkan uang dalam jumlah besar di media massa. Rizal menjelaskan Lino mengucurkan dana hingga Rp12 miliar lebih untuk mengiklankan perusahaannya di media massa nasional ternama.
Rizal menjelaskan, pemasangan iklan tersebut dilakukan semata-mata untuk menyerang balik dirinya karena telah mengkritik Pelindo II dan membongkar jalur rel kereta di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang telah tertutup beton selama bertahun-tahun sehingga membuat jalur distribusi kontainer terhambat.
"Tidak bisa lawan saya dia pasang iklan, RJ Lino pasang iklan empat halaman di media nasional senilai Rp 4 miliar, kemudian dia juga pasang di media lain nilainya Rp 8 miliar," ujarnya di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (15/9)
BACA JUGA:
- Bareskrim: RJ Lino Akan Dimintai Keterangan Terkait Pelindo II
- Sofyan Djalil Nilai Tindakan RJ Lino Konyol
- Rizal Ramli Desak DPR Usut Sumber Dana Iklan Pelindo II
- Pansus Pelindo II Masih Dirapatkan di Bamus DPR
- Simpan Borok, Pelindo II Ogah Transparan
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Aktivis Hingga Pejabat Antar Jenazah Rizal Ramli ke Peristirahatan Terakhir

Ungkapan Duka Para Capres-Cawapres Atas Meninggalnya Rizal Ramli

Jenazah Rizal Ramli Dimakamkan di TPU Jeruk Purut Kamis Siang

Rizal Ramli Meninggal

Rizal Ramli Sebut Jokowi Preteli Demokrasi Indonesia

Rizal Ramli: Demo Buruh Tolak Omnibus Law Bentuk Ekspresi Penderitaan Rakyat
Rizal Ramli Sebut Ada Penyelundupan Undang-Undang dalam Omnibus Law
Rizal Ramli: Pengusutan Kasus BTS karena NasDem Dianggap Oposisi Jokowi

KPK Jebloskan RJ Lino Ke Lapas Cipinang

Rizal Ramli Beberkan Solusi Atasi Masalah Utang RI
