Pelaku Pembunuhan Mirna Bisa Dijerat Hukuman Mati


Prarekonstruksi tewasnya Wayan Mirna Salihin (27), di di Restaurant Olivier, West Mall, Grand Indonesia (GI), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/1). (Foto: MP/Bartolomeus Papu)
MerahPutih Megapolitan - Kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27) hingga kini belum terungkap. Peristiwa yang menyita perhatian publik ini berindikasi pembunuhan berencana.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Muhammad Iqbal mengatakan, bila terbukti kematian Mirna disebabkan oleh pembunuhan berencana, tentu akan dipidanakan sesuai hukum yang berlaku.
"Yang jelas tersangka kan menghilangkan nyawa orang lain dengan sengaja dan ada rencana," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Rabu (27/1).
Masih kata Iqbal, dalam kasus ini bisa saja tersangka atau pelaku dikenakan dengan Pasal 340 KUHP. Sebab, setiap pelaku yang menghilangkan nyawa seseorang dengan berencana maka maka akan dikenakan dengan pasal tersebut.
"Hukuman terberat bisa dikenakan hukuman mati, itu terberat sudah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana," paparnya.
Seperti diketahui, Wayan Mirna Salimin meninggal usai menyeruput es kopi vietmam di Cafe Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu (6/1) lalu. Sebelum tewas, Mirna sempat dilarikan ke klinik di dalam mal tersebut dan pada akhirnya harus menghembuskan nafas terakhirnya ketika dibawa RS Abdi Waluyo. Kepada polisi, saksi mengatakan bahwa Mirna sempat mengalami kejang-kejang dan mulut berbusa setelah menenggak kopi tersebut. (gms)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta

Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta

Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam

Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Polisi Jerat Direktur Lokataru Dengan Pasal Perlindungan Anak dan UU ITE

Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan

Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Dijadikan Tersangka, Diduga Hasut Anak-Anak dan Pelajar untuk Berbuat Ricuh
