PDIP Soroti Sistem Tatanegara yang Amburadul
Suasana diskusi Trisakti menjelang Rakernas dan Harlah PDIP ke-43 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Senin, (4/1) (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
Merahputih Politik - Jelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas), 10-12 Januari 2016, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), soroti sistem ketatanegaraan indonesia yang dinilai tidak terintegrasi dan terpadu dengan visi misi kedepan.
Untuk itu perlu adanya landasan pembangunan yang mengatur visi misi tersebut, seperti adanya Garis Besar Haluan Negara.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristianto, mengatakan untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan terukur, kedepan perlu adanya kesamaan visi antara kepala negara dan kepala daerah dalam mewujudkan pembangunan.Hingga saat ini, katanya sistem itu yang tidak dipunyai bangsa ini.
"Kepala negara dan kepala daerah seakan-akan bergerak sendiri-sendiri, tidak ada landasan bergerak dalam pembangunan bangsa," terangnya, saat membuka diskusi, jelang rakernas PDIP, di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin, (4/1).
Dia pun menyoroti, Amandemen UUD yang menghilangkan GBHN, yang seharusnya menjadi landasan pembangunan.
"Untuk itu dalam rakernas nanti kita akan kembali membahas hal tersebut, menyatukan visi, sebab ini adalah kerja kolektif sebagai bangsa bukan berjalan sendiri-sendiri," jelasnya.
Hasto pun tak lupa mencontohkan sistem pembangunan semasa pemerintahan Bung Karno yang dinilai mempunyai arah visi kedepan melalui konsep Pembangunan Semesta Berencana.
"Tanpa GBHN kita seperti kapal layar yang tidak bertujuan, tidak tahu kemana arah tujuan," pungkasnya. (Fdi)
BACA JUGA:
- Jelang Rakernas, PDIP Munculkan Konsep Pembangunan Semesta Berencana
- Fraksi PDIP Berharap Agar RAPBD DKI Dapat Direalisasikan
- Ikuti Jargon PDIP, Anggota PKS Bikin Sidang Paripurna Penuh Tertawa
- Ugal-ugalan Buat Aturan, Adian-PDIP Sebut Jonan Pantas Dipecat
- Kalah di Pilkada, DPD PDIP Salahkan Kader Pembelot
Bagikan
Berita Terkait
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Ketua Fraksi PDIP: Pemerintahan Prabowo-Gibran Menuju Sosialisme ala Indonesia
Jadi Ketua DPD PSI Solo, Astrid Widayani Ditargetkan Kuasai Kandang Banteng
[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal