BPBD Solo Pastikan Delapan Kelurahan Tergenang Banjir


Banjir Bengawan Solo/MP/Win
MerahPutih Nasional - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, sampai saat ini masih melakukan pendataan terkait lokasi mana saja yang tergenang banjir, akibat meluapnya sungi Bengawan Solo, pada Senin (29/11) malam. Namun, untuk sementara waktu, BPBD merilis, ada sekitar depalan Kelurahan yang terkena banjir.
“Kita masih mendata, jadi delapan itu sifatnya sementara. Kalau berdasarkan data yang kami kumpulkan, sementara ada sebanyak 200 KK (Kepala Keluarga) yang terkena dampak banjir,” jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Gatot Sutanto, Selasa (29/11) pagi.
Meski begitu, pihaknya memprediksi jumlah KK masih akan meningkat, karena belum semua bisa tercover.
Sejumlah warga saat mengamati debit aliran air yang merendam rumah mereka/MP/Win
“Yang jelas saat ini kita fokus pada penyelamatan dahulu. Warga kita evaluasi di tempat yang aman. Kita juga sudah mendirikan Posko bencana,” katanya.
Seperti diketahui, hujan yang menguyur Kota Solo sejak, Senin (29/121) sore, menyebabkan rumah warga tergenang banjir. Banjir mulai memasuki rumah warga sekitar pukul 20.00 WIB. (Win).
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
