Banjir Bengawan Solo Mulai Surut, Warga Masih Waswas


Anak-anak bermain air saat banjir luapan Bengawan Solo, Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/6). (Foto: MerahPutih/Win)
MerahPutih Nasional - Meski debit banjir luapan Bengawan Solo sudah mulai berkurang sejak Minggu (19/6) siang, namun warga Kota Solo khususnya yang terkena banjir masih tetap waspada. Pasalnya, sejak tadi pagi tak ada sinar matahari yang muncul dan langit Kota Solo terlihat tampak mendung.
Walau begitu, sudah banyak masyakat yang terkena dampak banjir kembali ke rumahnya masing-masing. Namun, mereka belum bisa memasuki rumah. Mengingat air masih mengenang di rumah-rumah mereka.
Catur (42), salah seorang warga Serengan mengakui, ia kembali ke rumah untuk memastikan keadaan rumah terkunci. Pasalnya, semalam saat mengungsi ia buru-buru dan tak menyelamatkan benda miliknya.
“Ya semoga saja air secapatnya habis. Biar bisa bersih-bersih rumah dan melakukan aktivitas seperti biasanya,” harapnya saat berbincang dengan merahputih.com, Minggu petang.
Anak-anak bermain air banjir Bengawan Solo. (Foto: MerahPutih/Win)
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang melakukan pengecekan secara langsung mengimbau kepada masyarakat tetap waspada. Karena berdasarkan informasi yang ia terima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan masih akan terjadi hingga Senin (20/6) besok.
“Saya tetap berharap kepada warga untuk berhati-hati. Selain itu, saya juga mengimbau kepada BPBD untuk selalu siap dalam keadaan apa pun,” harapnya. (Win)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor

Presiden Prabowo Kunjungi Warga Bali, Dicurhati Rumah Ambruk dan Harta Ludes Diterjang Banjir Bandang

Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang
