NasDem: Ahok Buat Jebakan Batman


Warga dengan topeng berwajah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan aksi damai bertajuk Lawan Begal APBD di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (1/3). ANTARA FOTO
MerahPutih Nasional - Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Willy Aditya mengatakan, prinsip utama demokrasi itu, transparan, akuntable, dan partisipatif. Dalam proses ini Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang berupaya menerapkan proses yang transparan itu.
Kendati begitu, Willy menilai, Ahok tengah membuat jebakan Batman. "Di mana terlebih dahulu membiarkan DPRD mengesahkan anggaran. Namun yang disampaikan ke Mendagri bukan hasil yang diketok oleh DPRD," kata Willy, ketika dihubungi merahputih.com, di Jakarta, Minggu (1/3).
Willy menilai, upaya melakukan transparansi dengan cara mengelabui DPRD itu melanggar aturan. Seharusnya Ahok bisa berdebat atau menolak saat proses pembahasan, sehingga tidak melanggar aturan. (Baca: FPI: Kami Sudah Berkomitmen Melengserkan Ahok)
"Dan sekarang yang terjadi akhirnya buntunya komunikasi dan saling delegitimasi antara Ahok dan DPRD, dan yang paling dirugikan adalah rakyat," tegasnya.
Seperti diketahui, Ahok dan DPRD DKI Jakarta tengah berseteru mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tak kunjung selesai. Padahal, hampir seluruh daerah di Indonesia sudah disetorkan ke Kementrian Dalam Negeri (Kemdagri). Ahok sendiri membuat sistem penganggaran berbasis elektronik, meskipun ditolak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan berbuntut panjang. (Baca: FPI: Kita Lihat Saja Apakah DPR atau Ahok yang Bohong)
Ahok kemudian melaporkan DPRD DKI ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan dalih bermain-main dengan anggaran. Sejumlah warga pun mendukung langkah sang Gubernur baik melalui media sosial di @temanahok, maupun berupa aksi penandatanganan petisi di Bundaran HI, hari ini (1/3). (mad)