Myanmar Lakukan Genosida terhadap Umat Muslim Rohingya
ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
MerahPutih Internasional - Politikus PKS Almuzzammil Yusuf menyesalkan tindakan brutal warga dan pemerintah Myamar atas pengusiran etnis muslim Rohingya. Tindakan itu, kata Yusuf, telah menginjak nilai-nilai kemanusiaan.
Menurut Yusuf, berdasarkan pendapat Wakil Direktur Asia Human Rights Watch, Phil Robertson, bahwa Pemerintah Myanmmar terlibat dalam kampanye pembersihan etnis terhadap Rohingya yang berlanjut dengan penolakan bantuan dan pembatasan pergerakan. Bahkan, dalam laporan Asia Human Rights Watch setebal 155 halaman yang berjudul 'All You Can do is Pray', disampaikan bahwa pejabat Myanmar, biksu, dan tokoh masyarakat telah memimpin dan mendorong serangan terhadap wilayah muslim pada bulan Oktober 22 April 2013.
"Untuk meneror dan mengusir secara paksa muslim Rohingya di Myanmar Barat," lanjut dia.
Dalam laporan tersebut, juga disampaikan bahwa gerakan anti etnis muslim Rohingya telah menyebabkan pengungsian lebih dari 125 ribu muslim Rohingya dan muslim lainnya.
"Selain itu, disampaikan pula perihal Pemerintah Myanmar dan anggota kelompok Arakan telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam gerakan pembersihan etnis muslim Rohingya di Arakan sejak Juni 2012," tandas Anggota Komisi III DPR ini.
Seperti diketahui, etnis Rohingya belakangan ini menjadi sorotan dunia internasional. Pasalnya, warga muslim berjumlah 800 ribu yang menempati daerah Burma ini mengalami diskriminasi oleh warga dan pemerintah Myanmar. Sebagian dari mereka memasuki wilayah Malaysia dan Indonesia untuk mencari perlindungan. (mad)
BACA JUGA:
Etnis Rohingya Alami Kekerasan Sesama Pengungsi
Malaysia Tegas Menolak Pengungsi Rohingya
Terkait Rohingya, Politikus PKS: Tarik Dubes Indonesia di Myanmar!
Kondisi Politik yang Tidak Stabil Jadi Alasan Etnis Rohingya Terombang-ambing di Laut
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Ratusan WNI Tejebak di Myanmar, 54 Orang Segera Dibawa Pulang
Dimediasi China, Junta Militer Myanmar dan Pasukan TNLA Sepakat Gencatan Senjata
Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
Junta Militer Myanmar Bombardir Acara Festival Buddha Tewaskan 32 Orang, 50 Luka-Luka
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar