Asal Usul Etnis Rohingya Hingga Terusir dari Myanmar


Rohingya ANTARA FOTO
MerahPutih Internasional - Konflik antara etnis Rohingya dengan etnis Rakhine di Myanmar memang tak kunjung selesai, hingga saat ini, ribuan warga Rohingya terombang-ambing dalam perahu di laut lepas dengan nasib yang tidak jelas.
Myanmar merupakan salah satu negara heterogen dengan delapan etnis besar di dalamnya, seperti: Kachin, Kayah, Kayin (Karen), Chin, Burma, Mon, Rakhine dan Shan, sisanya adalah etnis minoritas.
Diskriminasi pemerintah terhadap entis minoritas memang sangat kental sejak kepemimpinan junta militer di Myanmar.
Rohingya adalah etnis minoritas yang tinggal di Provinsi Rakhine (dulu bernama Arakan), Myanmar Barat, berbatasan dengan Bangladesh.
Rohingya bukanlah etnis asli dari Myanmar. Perawakan orang Rohingya sendiri lebih mirip orang Bengalis (Asia Selatan) seperti India dan Pakistan ketimbang orang Myanmar yang lebih mirip orang Asia Tenggara pada umumnya. (Dikutip dari berbagai sumber)
Permasalahan asal-usul etnis Rohingya inilah yang hingga saat ini menjadi polemik berkepanjangan di Myanmar. Pemerintah Myanmar tetap beranggapan bahwa Rohingya bukan sama sekali bagian dari etnis negaranya, melainkan mereka adalah orang-orang ilegal dari Bangladesh yang datang pasca kemerdekaan Myanmar.
Perlakukan yang diskriminatif dari pemerintah Myanmar dan ketidaksudian orang-orang Rakhine untuk menerima kehadiran etnis Rohingya yang asal-usulnya dianggap tidak jelas, membuat kedua kubu saling menaruh kebencian. Permasalahnya adalah, sejak awal kemerdekaan tidak pernah ada dialog untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Hingga akhirnya terjadi pertikaian yang menimbulkan perang etnis antara Rakhine dan Rohingya di Myanmar. Pembakaran, pembunuhan, pelanggaran hak-hak asasi manusia, hingga pembantaian pun sampai menyita perhatian mata dunia internasional.
BACA JUGA:
Singapura Tolak Pengungsi Rohingya
Komisi I DPR: Atas Nama Kemanusiaan Indonesia Harus Bantu Pengungsi Rohingya
Kegiatan Pengungsi Rohingya di Penampungan
Terkait Pengungsi Rohingya, SBY: Tak Adil Jika yang Disalahkan Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar

Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar

Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu

Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui

[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
![[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar](https://img.merahputih.com/media/06/fb/3b/06fb3bb635a4238fd9d075e4043fd6b3_182x135.jpeg)
Bantuan Medis Darurat Indonesia Buat Korban Gempa Myanmar Kemungkinan Diperpanjang

Polri Kirim Tim Medis ke Myanmar, Layani Lebih dari 1.100 Korban Gempa

Baznas Kirim 10 Ribu Sarung dan 100 Unit Genset ke Myanmar

Bantuan Korban Gempa Tiba di Myanmar, Tenaga Kesehatan RI Tugas di Sana 30 Hari

Myanmar Kembali Diguncang Gempa Bumi, Kini Berkekuatan 5,1 M di Kota Mandalay
