Kondisi Politik yang Tidak Stabil Jadi Alasan Etnis Rohingya Terombang-ambing di Laut
Imigran etnis Rohingya, Myanmar dan Bangladesh menunaikan shalat di lokasi penampungan sementara, Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, Minggu (17/5).(Antara)
MerahPutih Internasional - Kasus imigran Rohingya disebabkan oleh kondisi perpolitikan di Myanmar yang tidak stabil.
Kondisi politik di Myanmar menjadi tidak stabil setelah masa transisi dari kepemimpinan junta militer ke revormasi Myanmar yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. Sejak saat itu, diskriminasi kaum minoritas di Myanmar semakin menjadi-jadi.
Etnis Rohingya sebagai kaum minoritas diusir dari negaranya karena dianggap sebagai pendatang ilegal pasca kemerdekaan Myanmar. Bahkan pemerintah Myanmar tidak mengakui kaum Rohingya sebagai warga negaranya, yang dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga:
Singapura Tolak Pengungsi Rohingya
Komisi I DPR: Atas Nama Kemanusiaan Indonesia Harus Bantu Pengungsi Rohingya
Ratusan Muslim Rohingya Terdampar di Laut Aceh
Nasib Pengungsi Muslim Rohingya di Aceh
Pengungsi Rohingya Telantar, Fahri Hamzah Kritik Pemerintahan Jokowi
Bagikan
Berita Terkait
Korban Tewas Bencana Alam di Sumatra Capai 442 Orang, Setengahnya Berasal dari Wilayah Sumut
Korban Jiwa Bencana Hidrometeorologi di Aceh Bertambah, Kini 96 Orang
DPR Minta SPPG untuk Makan Bergizi Gratis Difungsikan untuk Suplai Makanan Korban Bencana di Sumatra
Prabowo Perintahkan Seluruh Kekuatan Nasional Dikerahkan Tangani Bencana Alam di Sumatra yang Tewaskan Ratusan Orang
Semua Kota Kabupaten Aceh Terdampak Bencana: 35 Tewas, 25 Hilang, Pengungsi 4.846 KK
DPR Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Aceh, Total 46 Ribu Jiwa Terpaksa Mengungsi Massal
Gempa Magnitude 6,3 Guncang Aceh, BMKG Sebut Pergerakan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Hampir Seribu Rumah Terendam Banjir, Warga Aceh Timur Tunggu Evakuasi di Atap
Bayangan Menbud Fadli Zon Saat Revitalisasi Benteng Indrapatra Aceh Kelar
Raker Menkopolkam Djamari Chaniago dengan Baleg DPR Bahas RUU Pemerintah Aceh