Minyak Dunia Anjlok, Pemerintah Ogah Turunkan Harga Premium


Petugas melayani penjualan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU di kawasan Rajawali, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/4). (Antara)
MerahPutih Bisnis - Pemerintah memastikan tidak akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium meski harga minyak dunia sedang anjlok. Pasalnya, pemerintah menginginkan pendapatan selisih tersebut dibayarkan ke PT Pertamina (Peresero).
Hal itu disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said. "Kita punya utang kepada Pertamina untuk dibayar, mereka pernah menjual harga BBM lebih rendah daripada harga keekonomian," kata Sudirman Said di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (30/8).
Sudirman menjelaskan, Pertamina pernah menjual harga BBM di bawah harga keekonomian. Menurutnya, harga jual tersebut membuat beban utang pemerintah yang harus dibayarkan ke Pertamina. Namun, dia tidak mengetahui besaran beban uatang tersebut.
Saat ini selisih harga BBM Premium berada di kisaran Rp500 per liternya. Menurutnya, selisih ini belum dapat sepenuhnya menutupi beban utang tersebut.
Sudirman menambahkan, pendapatan dari selisih harga juga akan menutupi beban pembangunan listri di daerah-daerah terpencil maupun pembangunan storage. "Ini tugas negara," paparnya.
Seperti diketahui, harga minyak dunia anjlok hingga 40 dollar Amerika Serikat (AS). Salah satu jenis minyak dunia yang terpuruk ialah West Texas Intermediate (WTI). Jenis minyak ini berada di kisaran 38 dollar AS per barel. (fre)
Baca Juga:
Minyak Dunia Anjlok, Kurtubi Minta Harga BBM Diturunkan
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
SPBU Swasta Berkontribui Alihkan Konsumen BBM Subsidi ke Nonsubsidi

Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025

Rincian Harga BBM Pertamina, Shell, Bp, Vivo Setelah Naik Awal Juli

Harga BBM Nonsubsidi Kompak Naik di Awal Juli 2025, Hampir Capai Rp 500 Per Liter

Harga BBM Shell, Vivo, hingga BP Alami Kenaikan di Juli 2025

Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina yang Naik Per 1 Juli 2025

Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario

Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia

Perang Iran-Israel Berlanjut, Pakar Sarankan Pemerintah Realokasi Anggaran Tutupi Subsidi BBM

Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak
