Menteri Rini Soemarno Emoh Negara Lain Ikut Proyek Kereta Cepat
enteri BUMN Rini Soemarno (kanan) bersalaman dengan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng usai pembukaan pameran kereta cepat dari Tiongkok di Jakarta, Kamis (13/8). (Foto Antara/Rivan Lingga)
MerahPutih Bisnis - Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung batal direalisasikan akibat tidak disetujui Presiden. Kini proyek itu diganti dengan pembangunan kereta menengah yang masih terbilang cepat.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dengan digantinya proyek pembangunan kereta cepat menjadi kereta berkecepatan menengah ini tidak menutup kemungkinan dapat menarik investor dari negara lain selain China dan Jepang. Sehingga Pemerintah bisa mengadu para investor tersebut, sehingga pemerintah akan mendapatkan hasil yang terbaik dalam pembangunan kereta berkecepatan 200 km per jam.
"Saya menilai dalam pembangunan kereta kecepatan menengah ini negara lain juga memiliki kemampuan untuk dapat membangunnya," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, di Jakarta Pusat, Jumat, (4/9).
Sinyal serupa pun diberikan oleh Menteri PPN Sofyan Djalil kepada wartawan di Istana Kepresidenan. Hal tersebut mengingat Jepang yang kecewa dengan pemerintah Indonesia karena propaslnya ditolak Jokowi. Padahal baik Jepang maupun China sudah mengeluarkan uang cukup banyak dalam melakukan studi kelayakan.
"Saya belum tahu. Nanti urusan belakangan. Apakah dua negara itu atau ada negara lain," kata Sofyan.
Menanggapi perihal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah akan ada negara lain atau tidak yang berminat untuk ikut melakukan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini.
"Saya tidak mendengar itu sama sekali, yang penting bahwa sekarang ada di kementerian BUMN," tegasnya.(rfd)
Baca Juga:
Menteri BUMN Rini Soemarno Tegaskan Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Perlu
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Efisien dari Sisi Teknis dan Ekonomi
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Batal, Pemerintah Siapkan Kereta Menengah
Bagikan
Berita Terkait
KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Punya Solusi Bayar Utang Kereta Cepat
Pemerintah Siapkan Opsi PSO Untuk Kereta Cepat Biar Bisa Bayar Utang
Gaet Penumpang Asing, KCIC Siapkan Perluasan Kanal Penjualan Tiket Whoosh ke Pasar Internasional
Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Pemerintah Janji Selesaikan Masalah Utang Kereta Cepat, Ngotot Ingin Bangun Lagi Sampai Banyuwangi
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
Prabowo Perintahkan Anak Buah Putar Otak Tangani dan Hitung Detail Utang Jumbo Whoosh