Menkes: Mungkin Bukan Hanya Vaksin Palsu Tapi Juga Obat Palsu


Menkes Nila Moeloek (Foto Setkab)
MerahPutih Nasional - Kasus peredaran vaksin palsu memang masih menjadi polemik yang belum terselesaikan. Sejauh ini pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memutuskan untuk memberikan vaksin ulang kepada anak yang diindikasi diberikan vaksin palsu.
"Kandungn vaksin palsu itu ada yang cairan Hepatitis B yang encer, terutama anak yang usianya 11 bulan ke bawah mereka belum ada imun, itu (11 bulan) juga di vaksin ulang," ucap Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek saat datang ke Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa, (26/7).
Keputusan tersebut, lanjut Nila sudah ada sejak diketahuinya rumah sakit yang memberikan vaksin palsu. Namun soal penegakan hukum Nila menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian. Pasalnya kasus tersebut dinilai Nila bukan hanya pada vaksin palsu melainkan juga obat palsu.
"Kalau penegakan hukum kami serahkan ke Bareskrim. Mungkin saja bukan hanya vaksin tapi juga obat (palsu)," tuturnya.
Koordinasi terus dilakukan antara pihak terkait untuk menyelesaikan masalah vaksin palsu. Hari ini Menkes datang ke kantor Puan Maharani untuk membahas masalah tersebut. Pihak kepolisian telah membeberkan 14 rumah sakit yang memberikan vaksin palsu. Dari rumah sakit tersebut terdapat 536 anak yang terindikasi vaksin palsu. (Yni)
BACA JUGA:
- Komnas PA Pertemukan Orang Tua Korban Vaksin Palsu dengan Pihak RS
- Tetap Semangat, Orang Tua Korban Vaksin Palsu Mengadu Ke Komnas PA
- Kejaksaan Agung Belum Terima Berkas Tersangka Vaksin Palsu
- Tragedi Vaksin Palsu: Ada Apa dengan RS Harapan Bunda?
- RS Harapan Bunda, Soeharto: Terlalu Menyepelekan Masalah Vaksin Palsu
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis

Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi

KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim

Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi

Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke

Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan

4 Fakta Peringatan Kemenkes tentang Kewaspadaan Penularan COVID-19
