Tragedi Vaksin Palsu: Ada Apa dengan RS Harapan Bunda?

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 22 Juli 2016
Tragedi Vaksin Palsu: Ada Apa dengan RS Harapan Bunda?

Pihak manajemen RS Harapan Bunda memberikan penjelasan terkait vaksin palsu (Foto: MP/Muchammad Yani)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Berbagai curahan hati orang tua anak penerima vaksin dari Rumah Sakit Harapan Bunda, Bekasi deras terucap dengan lirih. Kegetiran yang mereka rasakan, membuat luka pilu di hati yang semakin menganga.

Bahkan, salah satu orang tua anak pasien meluapkan emosi yang tak terkendali itu di hadapan para pejabat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kamis (21/7). Mereka khawatir karena merebaknya informasi vaksin palsu di RS Harapan Bunda itu.

"KPAI, kan lindungi anak! Harusnya gerak, dong," teriak salah satu orang tua anak sambil menggebrak meja.

Meski demikian, tidak sedikit juga orang tua yang dapat menahan amarahnya itu. Di lain tempat, Risky yang merupakan orang tua anak lainnya berbisik kepada rekannya. "Aduh. Sabar atuh. Jangan begitu," ucapnya.

Pertemuan orang tua anak pasien vaksin palsu dengan KPAI (Foto: MP/Noer Ardiansyah)

"Iya. Harusnya bisa menahan emosi. Saya sebenarnya juga kesal. Tapi, ini kan lagi mau diurus sama KPAI," timpal ibu-ibu lainnya.

Ya. Begitulah ekspresi dari orang tua anak yang hendak mengadukan keresahannya terhadap RS Harapan Bunda terkait vaksin palsu.

Kasus yang hingga kini belum juga menemukan titik terang, mendorong para orang tua menyambangi ramai-ramai lembaga negara pelindung anak guna mengadukan segala keluh kesah mereka. Belum adanya kejelasan dari pihak RS Harapan Bunda ihwal vaksin palsu, mendorong para orang tua anak penerima vaksin meminta bantuan kepada KPAI.

Menanggapi ihwal demikian, Ketua KPAI Asrorun Niam Soleh pun mengambil keputusan cepat. Dengan ketenangan jiwa, ia mengatakan akan mendampingi orang tua serta menjembatani mereka untuk berkomunikasi secara langsung.

Selain itu, Asrorun juga mengatakan sudah menyiapkan tim khusus untuk melakukan peninjauan terhadap Rumah Sakit Harapan Bunda.

Para komisioner KPAI yang menerima pengaduan orang tua anak pasien vaksin palsu (Foto: MP/Noer Ardiansyah)

Kepala Bidang Komisioner Kesehatan Anak, Titi mengatakan selain meninjau juga akan menindak tegas rumah sakit tersebut. "Rumah sakit yang bermasalah akan diberhentikan dan tidak diperbolehkan melakukan vaksin ulang," pungkasnya.

Ketegasan itu jelas saja membuat orang tua tenang. Dalam obrolan kecilnya, Risky mengatakan kepada orang tua lainnya bahagia dan tenang.

Katanya, langkah yang diambil KPAI merupakan penawar luka yang digoreskan oleh pihak rumah sakit.

"Alhamdulillah. Kalau begini, saya menjadi tenang. Semoga saja nanti ada jalan keluarnya dan pihak rumah sakit mau bertanggung jawab atas ini semua," tutupnya.(Ard)

BACA JUGA:

  1. Orang Tua Anak Pasien Vaksin Palsu Mengadu ke KPAI
  2. Komisi IX DPR Bentuk Panja Vaksin Palsu
  3. Dampak Vaksin Palsu, Menghambat Pertumbuhan Sang Anak
  4. Korban Vaksin Palsu Minta Tito Karnavian Cabut Pernyataannya
  5. KontraS Pertanyakan Sikap Komnas HAM dan KPAI Soal Vaksin Palsu

 

#KPAI #RS Harapan Bunda #Vaksin Palsu
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Tindakan pendakwah berinisial E tersebut dinyatakan menyerang harkat dan martabat anak.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Indonesia
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
KPAI menilai tindakan pendakwah berinisial E tersebut telah melanggar prinsip perlindungan anak, norma sosial, dan norma agama.
Wisnu Cipto - Kamis, 13 November 2025
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
Indonesia
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
KPAI minta sekolah perkuat sistem deteksi dini dan literasi digital siswa usai ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga dilakukan murid korban perundungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan, penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari perilaku perundungan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Indonesia
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading cukup mengejutkan. Sebab, bahan berbahaya bisa masuk ke sekolah.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Indonesia
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Pengusutan tuntas kasus ini penting untuk memberikan kejelasan kepada keluarga korban dan menghindari stigma negatif terhadap anak.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Indonesia
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Sebelumnya, ada 959 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 295 di antaranya anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Indonesia
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Anggota KPAI Sylvana Apituley menyebut anak-anak merupakan korban mobilisasi dan eksploitasi.
Frengky Aruan - Jumat, 26 September 2025
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Indonesia
Keterlibatan Anak dalam Demonstrasi Berisiko dan Mengancam Keselamatan, KPAI Ingatkan Orang Tua
KPAI juga meminta guru dan pihak sekolah memberi edukasi mengenai demokrasi dan sosial politik yang tepat pada anak.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Keterlibatan Anak dalam Demonstrasi Berisiko dan Mengancam Keselamatan, KPAI Ingatkan Orang Tua
Bagikan