Mengenal Uniknya Tradisi Saparan Kopeng

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Senin, 30 November 2015
Mengenal Uniknya Tradisi Saparan Kopeng
Tradisi Saparang Kopeng. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

MerahPutih Budaya - Warga mengenakan topeng menari dalam kirab budaya menyambut tradisi Saparan di Desa Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (29/11).

Masyarakat setempat merayakan tradisi Saparan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas hasil panen warga yang melimpah dan ketenteraman desa.

istilah saparan sendiri berasal dari kata "sapar" dalam kalender Jawa sapar merupakan perhitungan kedua setelah bulan suro (muharam). Dalam tradisi saparan didesa kopeng ini, peringatan saparan dilaksanakan secara terpisah, setiap dusun yang ada di desa kopeng melaksakan secara bergiliran.

Selain itu, digelarnya tradisi saparan kopeng dengan tujuan adalah sebagai tolak balak. Berbagai macam kegiatan dilaksanakan untuk memperingati saparan. Mulai dengan kirab budaya, menaruh sesaji di sumber air, pertunjukan kesenian, dan rebutan tumpeng.

Uniknya dari tradisi saparan ini adalah ketika seseorang berkunjung ke suatu rumah, seseorang tersebut diwajibkan untuk menyantap makanan. Tradisi Saparan ini sudah dilaksanakan turun-temurun dan dimulai sejak 1918.

Saparan dilaksanakan selama tiga hari dan diisi arak-arak 11 tumpeng besar dari 10 RT dan satu dari kepala dusun, kendurinan (selamatan desa), makan tumpeng bersama, wayangan, kethoprak, kuda lumping, dan warok.

Selain memberikan sesaji di sebuah mata air, warga juga menampilkan semua jenis kesenian. Satu kesenian yang tidak boleh dilanggar adalah pementasan wayang kulit. Ini wajib dilaksanakan di seluruh dusun di Kopeng. Tidak ketinggalan makanan khas Kopeng di bulan Sapar adalah geplak jagung. Makanan khas Kopeng ini hanya muncul pada perayaan Saparan.

BACA JUGA:

  1. Mengenal Tradisi Manten Tembakau di Magelang
  2. Apa Itu Ritual Cuci Kampung?
  3. Kain Ulos Terpanjang Meriahkan Festival Danau Toba 2015
  4. Warga Tulungagung Berebut Tumpeng Raksasa di Ritual Bersih Nagari
  5. Mengenal Kudu Leumpang, Kesenian Wayang Sukuraga

 

#Tradisi Saparan Kopeng
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan