Warga Tulungagung Berebut Tumpeng Raksasa di Ritual Bersih Nagari

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Kamis, 19 November 2015
Warga Tulungagung Berebut Tumpeng Raksasa di Ritual Bersih Nagari

Ritual Bersih Nagari Tulungagung. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Iring-iringan abdi dalem berpakaian adat tradisional Jawa berjalan di depan arak-arakan tumpeng raksasa dalam Ritual Bersih Nagari di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (18/11).

Tradisi bersih nagari yang diwarnai pesta rakyat rebutan tumpeng buceng lanang dan buceng wadon itu sebagai bentuk ruwatan daerah. Selain itu, tradisi bersih nagari telah menjadi budaya dan agenda rutin yang digelar Pemkab Tulungagung setiap 18 November, dalam rangka memperingati hari jadi ke-810 Kabupaten Tulungagung.

Prosesi ritual bersih nagari yang digelar dengan nuansa tradisional kerajaan itu berlangsung keramat. Diawali dengan kirab ratusan warga yang berbusana adat Jawa untuk mengiringi sepasang tumpeng raksasa yang diberi nama Tumpeng Lanang dan Tumpeng Wadon diarak keliling kota Tulungagung.

Tujuan dari kirab tumpeng ini adalah sebagai wujud dari rasa syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada warga Tulungagung. Sekaligus sebagai perwujudan doa warga Tulungagung agar terhindar dari bermacam musibah dan bencana.

Setelah diarak keliling Kota Tulungagung sepasang tumpeng raksasa yang terbuat dari nasi dan lauknya serta buah dan beragam hasil pertanian ini , dibawa ke Pendopo Kabupaten Tulungagung untuk diserahkan kepada Bupati Tulungagung yang dilanjutkan dengan doa oleh sesepuh masyarakat.

Tumpeng raksasa tersebut kembali dinaikkan ke mobil untuk di bawa ke kerumunan warga. Ritual bersih nagari diakhiri dengan purak atau rebutan kedua buceng lanang dan buceng wadon.

Suasana sempat tidak terkendali saat warga terus berhamburan ke arah kedua tumpeng, hingga akhirnya panitia dan petugas pol PP yang masih siaga mengarahkan mobil yang mengangkut kedua tumpeng menjauh dari pendopo kabupaten.

 

BACA JUGA:

  1. Nugal, Tradisi Unik Menanam Padi di Kalimantan Barat
  2. Sardono's Retrospective, Sulap Pabrik Gula Jadi Arena Budaya
  3. Direktur Tempo Institute: Ada Banyak Cerita Nusantara yang Hilang
  4. 127 Situs Peninggalan Majapahit Ditemukan di Gunung Penanggungan
  5. Rumah Peradaban Dibangun Tahun Depan

 

Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan