Mengenal Tari Alun Parang di Peringatan 'Jogja Kota Batik Dunia'


Tari Alun Parang. (ANTARA FOTO/Regina Safri)
MerahPutih Budaya - Tari kolosal batik berjudul Alun Parang membuka peringatan Jogja Kota Batik Dunia di di Pagelaran Kraton Yogyakarta Senin (5/10).
Sebanyak 100 orang penari dengan luwes membawakan tari Alun Palang. Tari Alun Parang sendiri terinspirasi dari motif-motif batik Yogyakarta. Sehingga membuat tari Alun Parang ini sebagai penegas bahwa Yogyakarta adalah kota batik dunia.
Dalam membawakan tarian Alun Parang penari menggunakan pakaian adat yang bermotifkan batik serta membawa atribut seperti canting yang diketahui sebagai alat tradisional untuk membatik.
Melalui terciptanya tari Alun Parang yang terinspirasi dari motif batik Yogyakarta diharapkan semakin memantapkan yogyakarta sebagai kota batik.
Yogyakarta sendiri dinobatkan sebagai kota batik dunia yang diberikan oleh World Craft Council (WCC) di Tiongkok pada Oktober tahun lalu. Penghargaan tersebut diserahkan Presiden WCC Wang Shan kepada HRH GKR Pembanyun.
Yogyakarta dinobatkan sebagai kota batik dunia karena pusat kerajinan batik di Indonesia terpusat di Yogyakarta. Yogyakarta juga dinilai lengkap, baik dari sisi sejarah, seni, hingga perajin batik yang memiliki nilai ekonomi.
Batik sebagai karya tradisional Indonesia, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Yogyakarta. Selain memiliki seni tinggi serta sejarah tak ternilai, batik telah mampu memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat Kota Gudeg tersebut.
Baca Juga:
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Rahasia Batik Indonesia Tak Hanya Warisan Budaya, Tapi Senjata Ampuh di Kancah Global

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta
