Menapaki Jejak Budha Era Mataram Kuno di Candi Banyunibo

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 17 Maret 2016
Menapaki Jejak Budha Era Mataram Kuno di Candi Banyunibo

Candi Banyunibo, di Dusun Cepi, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta. (Foto: MP/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Budaya - Candi Banyunibo, di Dusun Cepi, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, merupakan bukti sejarah keberadaan Budha di kala kejayaan Mataram Kuno. Jejak-jejak ritual keagamaannya dapat terlihat di antara sisi sisi candi.

Candi Banyunibo terdiri atas 7 candi. Satu candi utama dan enam candi perwara. Candi utamanya berukuran 15 x 14 meter, dengan ketinggian 14,25 meter. Candi utama memiliki kaki candi 2,5 meter. Sementara candi perwara masing-masing berukuran 4 x 4 meter. Letak candi perwara berada di sisi timur candi utama.

Satu arca yang cukup menarik di candi ini ialah arca Boddhisatwa. Posisinya berada di luar sisi candi utama. Seperti diketahui, di dalam ajaran Budha, Boddhisatwa merupakan simbol pengorbanan bagi orang lain.

Selain itu, di salah satu sisi dinding lainnya terdapat relief pasangan dewa-dewi, dewi kesuburan Dewi Hariti dan suaminya Vaisravana. Dewa-dewi ini merupakan simbol kesejahteraan bagi para petani di dunia.

Di antara pasangan dewa-dewi itu terdapat relief anak-anak. Tidak begitu jelas seperti apa wujud anak-anaknya. Keberadaan anak-anak tersebut, dalam pemahaman Budha Mataram Kuno, diasosiasikan sebagai bentuk kesejahteraan.

Berdasarkan struktur atap dan dasar bangunan candi utama, menurut catatan Balai Peninggalan Cagar Budaya DI Yogyakarta, yang diterima merahputih.com baru-baru ini, Candi Banyunibo dibangun di masa kejayaan Mataram Kuno. Dengan demikian, diperkirakan, bangunan didirikan pada awal abad ke-9 masehi. (fre)


BACA JUGA:

  1. Candi Gebang Tempat Pemujaan Umat Hindu Saat Sulit
  2. Candi Gebang Suguhkan Suasana Lingkungan Asri
  3. Wisata Sejarah Pertanian Jawa Kuno di Candi Kedulan
  4. Candi Kedulan, Bukti Nyata Kemajuan Sistem Pertanian Jawa Kuno
  5. Yuk Wisata Candi ke Gedong Songo Semarang
#Candi Banyunibo #Mataram Kuno #Wisata Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Tradisi
Sejarah Kebudayaan dan Kesenian Masa Kerajaan Mataram Kuno, Dari Sastra, Musik, Hingga Relief Candi
Jelajahi kehidupan budaya dan kesenian di Kerajaan Mataram Kuno.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 22 Februari 2025
Sejarah Kebudayaan dan Kesenian Masa Kerajaan Mataram Kuno, Dari Sastra, Musik, Hingga Relief Candi
Tradisi
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno Mengelola Sumber Pemasukan, Cerita tentang Pajak dan Penyelewengannya
Jelajahi bagaimana Kerajaan Mataram Kuno mengelola pajak dan menghadapi penyelewengan.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 19 Februari 2025
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno Mengelola Sumber Pemasukan, Cerita tentang Pajak dan Penyelewengannya
Tradisi
Serunya Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Mataram Kuno, Dari Mengolah Makanan sampai Cari Hiburan
Temukan bagaimana masyarakat Mataram Kuno di Jawa menikmati hidup dengan cara unik dan kreatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 17 Februari 2025
Serunya Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Mataram Kuno, Dari Mengolah Makanan sampai Cari Hiburan
Tradisi
Sejarah Penguasa Kerajaan Mataram Kuno, Dari Kualitas yang Diperlukan untuk Jadi Raja Sampai Kewajiban kepada Rakyatnya
Pelajari kisah menarik Kerajaan Mataram Kuno, dari perebutan takhta, penyediaan kesejahteraan rakyat, hingga toleransi agama.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 14 Februari 2025
Sejarah Penguasa Kerajaan Mataram Kuno, Dari Kualitas yang Diperlukan untuk Jadi Raja Sampai Kewajiban kepada Rakyatnya
Lifestyle
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Wisata Yogyakarta populer wajib, 1. Prambanan, 2. Parangtritis, 3 Heha Sky View, 3. Tebing Breksi, 4. Pinus Mangunan, 4. Kaliurang, 5. Goa Jomblang
ImanK - Selasa, 03 September 2024
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Indonesiaku
Gali Makam, Warga Klaten Temukan Batu Kuno Diduga Peninggalan Mataram Kuno
Batu tersebut ditemukan warga saat menggali tanah untuk memakamkan jenazah di pemakaman Krapyak.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 30 Agustus 2024
Gali Makam, Warga Klaten Temukan Batu Kuno Diduga Peninggalan Mataram Kuno
Travel
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Museum Wahanarata terdapat berbagai wahana.
Andreas Pranatalta - Sabtu, 22 Juli 2023
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Travel
Tinjau ATF 2023, Sandiaga Uno Rekomendasikan Area Glamping di Bantul dan Sleman
Serunya glamping di Arkamaya Sembung, Yogyakarta, pilihan Menparekraf Sandiaga Uno.
Andrew Francois - Minggu, 02 Oktober 2022
Tinjau ATF 2023, Sandiaga Uno Rekomendasikan Area Glamping di Bantul dan Sleman
Bagikan