Candi Gebang Tempat Pemujaan Umat Hindu Saat Sulit


Candi Gebang (Foto: Twitter)
MerahPutih Budaya - Candi Gebang merupakan salah satu candi peninggalan umat Hindu di masa Jawa kuno. Meski tidak ada catatan atau bukti valid tentang waktu pembangunannya, diperkirakan candi ini dibangun pada masa Hindu Jawa atau sekira 800 masehi.
"Berdasarkan temuan arca lingga, yoni, dan ganesa, Candi Gebang bersifat Hinduistik. Di samping itu, berdasarkan bentuk kaki candi yang mempunyai proporsi tinggi, menunjukkan bahwa Candi Gebang berasal dari periode tua, 730-800 masehi," demikian catatan Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) DI Yogyakarta, seperti dikutip merahputih.com, Selasa (1/3).
Candi Gebang berbentuk bujur sangkar. Ukurannya 5,25 x 5,25 meter, dan tinggi 7,75 meter. Tidak ada susunan batu atau anak tangga menuju dalam candi. Sementara arca ganesha Candi Gebang terletak di sisi sebelah barat candi.
"Di sebelah barat terdapat relung yang diisi arca ganesa yang duduk di atas yoni. Ganesa ini disebut juga wighneswara, yang bertugas menghilangkan segala rintangan," demikian catatan BPCB.
Adanya arca ganesa tersebut, diyakini Candi Gebang merupakan tempat peribadatan umat yang ingin melewati rintangan hidup dengan baik.
Penemuan candi ini berawal manakala seorang petani menemukan arca ganesa saat sedang menggarap lahan, tahun 1936. Selanjutnya, Van Romondt, memugar temuan candi tersebut pada tahun 1937.
Salah satu catatan sejarah menyatakan bahwa Candi Gebang dibangun Wangsa Sanjaya. Pembangunannya memang dilakukan tanpa anak tangga, sehingga diyakini bahwa Candi Gebang tidak untuk dimasuki seperti candi-candi lainnya yang ada di Yogyakarta. (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
