Candi Kedulan, Bukti Nyata Kemajuan Sistem Pertanian Jawa Kuno


Candi Kedulan (foto: Perpustakaan Nasional Indonesia)
MerahPutih Budaya - Candi Kedulan merupakan salah satu candi yang ramai dibicarakan pada tahun 2014. Tim eskavasi Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) DI Yogyakarta, tahun lalu, menemukan prasasti besar. Belum diketahui secara pasti isi pesan prasasti yang ditemukan tersebut.
Namun, temuan ini jelas melengkapi dua prasasti Candi Kedulan yang telah ditemukan pada saat penggalian. Keduanya prasasti berisi catatan ihwal pengirigasian atau sistem bendungan pertanian masyarakat Jawa Kuno.
Berdasarkan catatan BPCB DI Yogyakarta, tidak ada bukti valid tentang pendirian Candi Kedulan. Namun, tim penelitian arkeologi dari BPCB memperkirakan, Candi Kedulan dibangun pada abad ke-9. Hal ini diperkuat dengan temuan prasasti tadi yang diperkirakan prasasti abad ke-9.
Candi Kedulan ditemukan dalam keadaan runtuh dan terbenam pada tahun 1993. Penemuannya berawal dari aktivitas penambangan pasir di sekitar sungai Wareng, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta.
Para pekerja tambang tidak sengaja terbentur timbunan batu besar. Setelah digali sedalam tiga meter, batu-batu tersebut ternyata tersusun rapi. Para pekerja akhirnya melaporkan temuannya ke Balai Peninggalan Cagar Budaya.
Pada tahun yang sama, tim BPCB menggali kedalamanya dari batu-batu yang ditemukan tersebut. Eskavasi pun dilakukan tim BPCB. Dalam eskavasinya, tim BPCB menemukan komplek percandian yang telah terbenam lahar vulkanik.
Selama 8 tahun, sejak tahun penemuannya, tim BPCB melakukan eskavasi dan penelitian. Akhirnya ditemukan komplek percandian yang kini disebut Candi Kedulan dengan temuan-temuan lainnya berupa arca.
"Candi Kedulan mempunyai latar belakang agama Hindu. Hal ini berdasarkan temuan-temuan hasil penggalian antara lain, lingga yoni, arca durga, arca nandiswara, arca mahakala, arca ganesa, arca agastya, prasasti sumundul, dan panangaran," tulis catatan BPCB DI Yogyakarta, diterima merahputih.com, Senin (29/2).
Hingga kini, pemugaran candi masih tampak belum utuh. Bila selesai dipugar bukan tidak mungkin komplek percandian ini akan tampak indah selayaknya Candi Sambisari dan Candi Kalasan. (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Pemprov DKI Tetapkan 18 Cagar Budaya Sepanjang 2022-2024

Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik

Nadiem Satukan 18 Museum dan 34 Cagar Budaya Dalam Satu Badan

5 Rekomendasi Kuliner di Jogja yang Tak Boleh Dilewatkan

Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi

Pemprov DKI Tetapkan Gedung Utama Bappenas Jadi Bangunan Cagar Budaya

DKI Tetapkan Rumah Ibu Negara Fatmawati sebagai Cagar Budaya

Dirobohkan, Bangunan Cagar Budaya Mangkunegaran Rata dengan Tanah
